Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selayang Pandang Teori Gender dan Relasi Gender Menurut Islam

19 Oktober 2019   18:35 Diperbarui: 19 Oktober 2019   18:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maskulinitas dan feminitas pada manusia, masing-masing mempunyai sisi negatif dan positif dimana keduanya saling melengkapi. Esensi tujuan hidup manusia adalah menjadi insan kamil (manusia sempurna) dimana orang dapat menyatukan sisi Ilahiyah Jamal dan Jalal menjadi Kamal (sempurna).

Kualitas maskulinitas dan feminitas pada dasarnya adalah perangai bukan lahirian kasat mata. Pada intinya, kualitas maskulin adalah aktif, melimpahkan. Sedangkan kualitas feminim adalah pasif, menerima dan berserah diri. Kedua kualitas ini, ada dalam diri setiap manusia. Hierarkhi vertikal dalam diri manusia adalah raga, jiwa (nafs) dan ruh. Ruh adalah cahaya keilahian yang harus diraih setiap manusia.

Menurut Sachiko Murata, bahwa jiwa yang menyerahkan dirinya pada yang lebih rendah (materi, dunia, sifat-sifat negatif dan lain sebagainya) adalah sifat feminim yang negatif. Sifat yang menerima dan menyerah, tidak mampu melawan yang rendah. Sedangkan jiwa yang menyerahkan dirinya pada yang lebih tinggi, yaitu Akal, Ruh, Tuhan, adalah sifat feminim yang positif. Sifat yang hanya menyerah pada sesuatu yang lebih tinggi.

Sementara itu, Jiwa yang ingin berkuasa, mendominasi, meninggikan diri, mempertuhankan diri, adalah sifat maskulin yang negatif. Sementara jiwa yang ingin mengalahkan nafsu amarah dan ingin naik mencapai nafsu muthmainnah yang damai bersama Tuhan, adalah sifat maskulin positif. 

Jiwa yang tenang dan damai bersama Tuhan ini adalah jiwa ksatria (pria sejati) yang telah melebur dengan Ruh/Akal. Manusia ini telah menjadi Ruh aktif (maskulin positif), yang dapat mengontrol dan menguasai jiwa dan raga agar selaras dengan cahaya Ruh dan Akal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun