Dalam jangka panjang, saya masih meraba-raba imbas pola menonton seperti ini. Apakah pola ini akan berimbas pada kepribadian. Karena anak jadi terbiasa mendapatkan sesuatu yang dia inginkan dan tidak belajar bershabar menunggu datangnya jadwal siaran TV, saya tidak tahu. Hanya yang jelas, konsumerisme sepertinya tetap muncul meski yang ditonton bukanlah iklan.Â
Anak bisa dengan leluasa mem pause sebuah tayangan di tv lalu memanggil saya da Ibu nya. Menunjukan kalau mini figure yang ditunjukan di TV social media adalah mainan yang mesti kami belikan bila puasanya tamat sampai akhir.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!