Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kabah dan Larangan Merusak Rumah Ibadah

15 Maret 2018   07:22 Diperbarui: 15 Maret 2018   09:04 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya seperti yang sudah diketahui, Abrahah tidak hanya gagal menghancurkan Ka'bah, bahkan pasukannya pun hancur. Penyebabnya adalah gajah mereka yang mogok dan serangan ribuan burung ababil dengan batu-batu panasnya.

Ka'bah dan Penghormatan Tempat Ibadah

Sayangnya peristiwa penyerbuan Makkah hanya diulas sampai titik ini saja. Padahal pada peristiwa ini ada dua hal penting yang terlupakan. Dari hal kedua hal inilah sebetulnya bisa ditemukan makna lain kegagalan penghancuran Ka'bah. Bukan sekedar kegagalan sebuah pasukan, tetapi lebih dari itu, ini adalah peringatan tentang pentingnya menghormati rumah ibadah orang lain.

Bagaimanapun pada masa itu agama Islam belumlah lahir. Tahun gajah adalah tahun kelahiran Nabi Muhammad. Sementara Muhammad sendiri baru mendapat wahyu, dan resmi menjadi Nabi, 40 tahun kemudian. Adapun agama yang menjadi pegangan masyarakat pada saat itu adalah agama hanifNabi Ibrahim. Nabi yang dikenal sebagai penghulu agama samawi (Islam, Kristen, Yahudi) yang mengajarkan monotheisme murni.

Sementara itu Ka'bah sendiri adalah simbol Ibrahim dimana banyak agama dan kepercayaan mendatanginya. Ka'bah pada masa itu selain dikeliling patung berhala pegangan kaum pagan, pada dindingnya juga terdapat lukisan Perawan Maria beserta anaknya Kristus. Dilukis sebagai penghormatan terhadap penganut Kristen. Bahkan beberapa tahun sebelumnya, penganut Yahudi pun menjadikan Ka'bah sebagai tempat ibadahnya. Sebelum kecewa karena dicemari oleh kaum pagan yang membawa banyak berhala.

Karenanya Tahun Gajah bukan hanya tahun mengingatkan akan sakralnya Ka'bah, tetapi juga larangan dan peringatan bahayanya menghancurkan tempat ibadah. Apapun agamanya

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun