Mohon tunggu...
Deliana Setia
Deliana Setia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm just an ordinary person, living this beautiful life that God gave me www.kitadankota.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

13 Tradisi Seputar Lebaran ala Jakarta

31 Juli 2013   17:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:47 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

11.   Mudik Bersama

Tradisi mudik bersama atau mudik bareng sudah terpelihara sejak dulu. Jakarta pun demikian, bahkan Jakarta telah menjadi pelopor tradisi mudik bersama. Sebuah perusahaan jamu terkenal sudah memulai dan melanggengkan tradisi mudik bersama sejak hitungan puluhan tahun yang lalu. Tradisi ini juga telah diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya, bahkan oleh beberapa Kementerian dan Lembaga yang ada di Jakarta, bahkan oleh para pengelola radio swasta sekalipun.

Mereka umumnya membaginya berdasarkan tujuan mudik favorit. Bagus juga, sekaligus untuk mengurangi kemacetan akibat begitu banyaknya mobil pribadi yang bermudik ria. Jika kolektif, tentunya akan lebih efektif.

12.   Open house pejabat

Tradisi open house pejabat turut mewarnai Jakarta. Banyak pejabat yang membuka pintu rumahnya lebar-lebar untuk menerima tamu, handai taulan, kerabat, sanak saudara, kolega, dan sebagainya, dan seterusnya. Tidak perlu terlalu berburuk sangka, dapat saja memang tujuannya mulia, untuk menjalin silaturahmi, saling bermaafan, kembali fitri.

13.   Jakarta lengang

Horee… Jakarta lengang. Ini yang paling saya suka. Tradisi ini yang jadi favorit. Masa-masa musim Lebaran sekaligus menjadi masa istirahat dan rehat sejenak bagi Jakarta. Waktu yang sempurna bagi Jakarta untuk menarik nafas sejenak, dari kesibukan dan kepenatan rutin yang menerpa. Memberikan kesempatan bagi Jakarta untuk melepaskan bebannya sementara dari kemacetan lalu lintas, dari polusi udara. Memberikan kesempatan bagi warga yang tertinggal di Jakarta untuk menghirup udara yang sedikit lebih baik. Inilah sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati Jakarta yang lebih bersih, Jakarta yang lebih baik.

Jadi sebenarnya, Jakarta tidak memerlukan ahli transportasi handal untuk mengurai kemacetan Jakarta. Tidak memerlukan ahli lingkungan mumpuni untuk mengurangi polusi Jakarta. Yang diperlukan adalah Hari Lebaran. Hari Lebaran hadir, kemacetan akan sirna. Udara akan sedikit lebih layak hirup. Hehehe… kalimat di paragraf ini sekedar candaan. Abaikan saja.

Demikianlah 13 tradisi ala Jakarta yang selalu melekat dengan masa-masa seputar Lebaran. Mungkin sebagian besar juga sudah diamini yang lain. Manakah yang menjadi favorit anda? Mana saja yang juga dilakukan? Mungkin ada pula yang terlupakan, yang terlewat.  Jika ada yang terlewat dan terlupakan,  silakan tambahkan. Mungkin bukan hanya 13 tradisi seputar Lebaran ala Jakarta, mungkin bisa jadi ada 15, 20, 25 ? Silakan… (Del)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun