Mohon tunggu...
Deliana Setia
Deliana Setia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm just an ordinary person, living this beautiful life that God gave me www.kitadankota.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

13 Tradisi Seputar Lebaran ala Jakarta

31 Juli 2013   17:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:47 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7.     Menginap di Hotel

Pilihan lain bagi keluarga-keluarga yang tidak ingin direpotkan dan disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga. Ada sebagian orang yang memilih untuk mengungsi ke hotel. “Lebih baik tingal di hotel, lebih terjamin, tidak perlu membereskan rumah, tidak perlu mencuci pakaian, kita pun ingin menikmati liburan dengan tenang”. Sah juga, toh ini juga sebuah pilihan. Mungkin tidak berlaku untuk sebagian keluarga, karena banyak pula yang tetap memiliki pandangan “Rumahku adalah Surgaku”. Namun, sebagian keluarga Jakarta memelihara tradisi menginap di hotel ketika masa-masa Libur Lebaran. Banyak alasan yang dikemukakan. Semua tergantung pilihan, juga tergantung selera dan fulus di kantong.

8.     Naiknya harga emas

Entah ada kaitannya atau tidak. Setiap menjelang Hari Lebaran, harga emas pasti naik. Mungkin terkait dengan pandangan sebagian warga. Tradisi mudik bagi sebagian warga disikapi pula dengan ajang pertunjukan diri. Ajang untuk membanggakan diri atas kesuksesannya di Jakarta. Salah satu simbolnya adalah dengan beragam perhiasan emas di badan, terutama untuk kaum hawa. Sebagian masih menganggap kerabat di kampung akan lebih memandang mereka jika mereka berhiaskan emas. Turunnya harga emas beberapa waktu yang lalu, berubah haluan menjelang Hari Lebaran. Harga emas terpantau naik secara konstan. Maksudnya, naik terus menjelang Lebaran.

Harga emas turut terdongkrak naik menjelang Lebaran.Sumber Foto: www.actual.co

Pasar Emas Cikini, Pasar Emas Melawai, Atrium, dan lokasi-lokasi sentra penjualan emas lainnya di Jakarta ramai diserbu pembeli. Mereka tidak perduli dengan naiknya harga emas. Emas harus terbeli. Namun, sekali lagi ini untuk sebagian orang. Mungkin tidak berlaku untuk yang lainnya. Tapi fakta membuktikan, toko-toko emas diserbu pembeli.

Hal yang sama juga terjadi pada dealer-dealer dan tempat-tempat penjualan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Ini juga menjadi simbol kesuksesan bagi sebagian orang. Dealer-dealer dituju warga Jakarta. Beli kendaraan baru untuk dibawa mudik nanti.

9.   Tiket ludes

Kalau tradisi yang satu ini selalu dan tidak pernah lekang oleh waktu. Setiap tahun, menjelang Libur Lebaran, bahkan  jauh hari sebelum Lebaran, tiket sudah habis terjual. Harga tiket pesawat, tiket kereta api, tiket bis menjadi dambaan bagi pemudik. Harga mahal menjadi persoalan ke dua. Yang penting dapat tiket mudik, dapat berkumpul bersama sanak keluarga di kampong. Itu yang lebih penting. Tiliklah harga tiket pesawat, bisa naik hingga 2-3 kali lipat. “Ah, itu masih wajar kok”. Itulah, orang Indonesia, penuh dengan permakluman. “Maklum lagi musim Lebaran”.

10.   Jasa Tukar Uang

Tradisi memberi uang kecil, maksudnya memberi uang recehan, uang dengan nominal kecil pada ponakan, cucu, tetangga, dan kerabat ternyata menumbuhkan bisnis baru bagi sebagian orang di Jakarta. Para penjual jasa tukar uang mulai berkeliaran beberapa waktu menjelang Hari Lebaran.  Tentunya dengan tambahan uang jasanya. Mereka memanfaatkan kebutuhan warga akan uang dengan nominal yang lebih kecil. Biasanya, nominal yang dicari adalah Rp. 5.000,00, Rp. 10.000,00 maupun Rp. 20.000,00. Jakarta memang surga bagi orang-orang yang kreatif, pintar melihat peluang.  Warga sebetulnya bisa memanfaatkan jasa penukaran uang secara resmi, baik itu di bank, maupun mobil-mobil yang melayani penukaran uang. Tapi, memang lebih mudah menggunakan jasa mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun