[caption id="" align="aligncenter" width="485" caption="Tri Rismaharini, Walikota Surabaya.Sumber Foto: http://cahayareformasi.com/wp-content/uploads/2013/11/Tri-Rismaharini.jpg"][/caption] Ini kali ketiga menulis tentang sosok Tri Rismaharini. Tri Rismaharini, wanita pertama yang menduduki jabatan Walikota Surabaya telah menorehkan berbagai prestasi tidak hanya dalam lingkup Kota Surabaya. Gaungnya sudah mulai merambah Nasional, bahkan mulai dilirik prestasinya oleh dunia Internasional. Ternyata julukan Wagiman, Walikota Gila Taman yang disematkan padanya tidak sia-sia. Memang demikianlah adanya. Wanita perkasa ini sepatutnya bangga dengan julukan tersebut. Justru dengan keseriusannya dan sentuhannya pada taman-taman di Kota Surabaya telah membawanya pada berbagai penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Tidak sedikit taman yang telah disentuhnya, misalnya Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-ine entertainment park nya. Taman Bungkul telah dilengkapi berbagai sarana pendukung taman, antara lain jogging track, tempat bermain untuk anak-anak, Wi-Fi, amphitheatre, serta beragam sarana olah raga lainnya. Semua dapat diakses oleh warga secara gratis. Kekuatan taman tersebut terletak pada terintegrasinya penataan taman sebagai fasilitas publik yang relatif lengkap dengan tetap terjaganya geliat ekonomi yang mengiringinya. Para pedagang makanan tetap mendapatkan tempat. Harmonisasi ruang publik, kegiatan ekonomi, maupun kegiatan budaya dan religi menjadi nilai plus Taman Bungkul. Julukan Wagiman semakin tepat untuknya. Kini Taman Bungkul telah menjadi taman terbesar dan terkenal di Kota Surabaya. Taman Bungkul pula yang akan membawanya ke Jepang. Taman Bungkul Surabaya meraih penghargaan di tingkat Internasional. Penghargaan tersebut rencananya akan diterima oleh Bu Risma pada tanggal 26 November 2013 di Fukuoka, Jepang. Tidak perlu terlalu kaget, selain terobosannya pada berbagai lini pembangunan di Kota Surabaya, Bu Risma memang memiliki kepedulian penuh pada ruang terbuka hijau, yaitu pada taman-taman maupun jalur hijau. Kota Surabaya yang dulu terkenal sebagai kota yang sangat panas, perlahan telah berubah menjadi lebih teduh, lebih rindang, lebih hijau, dan lebih nyaman. Kepeduliannya pada penataan taman-taman yang ada tidak terlepas dari latar belakangnya. Sebelum menjabat sebagai Walikota Surabaya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko). Beliaulah dalang dan yang bertanggung jawab atas bersih, hijau, dan asrinya Kota Surabaya. Beliau bertekad untuk menjadikan Surabaya sebagai Kota Sejuta Taman dan itu tampaknya telah menunjukkan hasil. Kota Surabaya tercatat berhasil meraih Piala Adipura tahun 2011. Beliau juga ternyata pernah menjadi salah satu nominasi Walikota terbaik di dunia tahun 2012 melalui “2012 World Mayor Prize” yang diselenggarakan oleh The City Mayors. World Mayor Prize merupakan penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh walikota dalam memajukan kota yang dipimpinnya. Beliau dinilai berhasil menata Kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan tentunya penuh dengan taman. Tidak hanya itu saja. Surabaya pun baru mendapat penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Padapa. Surabaya mendapatkan penghargaan tersebut karena Surabaya dianggap sebagai Kota yang secara konsisten berupaya mewujudkan lingkungan yang bersih. Pemerintah Kota Surabaya dinilai konsisten melakukan inovasi dalam penataan Ruang Terbuka Hijau, pengelolaan sampah, dan tindakan-tindakan hemat energi. Pemerintah Kota juga dinilai memberikan fasilitasi pada peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih dan mandiri. Peran media memang sangat dahsyat. Jika dulu belum terlalu banyak orang luar Surabaya yang mengenal sosok Tri Rismaharini, berbeda halnya dengan sekarang. Perlahan tapi pasti, Wagiman menyeruak ke deretan para pemimpin Indonesia yang cukup mencerahkan. Saya pribadi selalu tertarik untuk terus memunculkan tokoh-tokoh yang menyejukkan. Tokoh yang diharapkan dapat menginspirasi para pemimpin lainnya. Agar para pemimpin lebih amanah dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya. Indonesia masih memiliki setitik harapan, secercah asa, di tengah carut marut Negeri. Kita masih dapat menggantungkan harap di tangan para pemimpin yang membaktikan diri untuk Negeri. Untuk menggapai Indonesia yang lebih baik. Semoga. (Del) Tulisan lain tentang Tri Rismaharini: 1. Jokowi Harus Mencontoh Wagiman 2. Dua Pemimpin Jempol: Sayang Wagiman Tidak Sekondang Jokowi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H