Ada satu lagi yang cukup mengusik. Area Monas cukup luas, bahkan terlalu lelah jika memaksakan untuk berkeliling ke seluruh stand yang ada di sana. Pengunjung pun cukup banyak walau belum dapat dikatakan berjubel. Yang membuat heran, “Kok pintu masuknya gak dibuka lebar?”. Padahal jelas-jelas pintunya sangat lebar, tapi tidak dibuka. Semua pintu masuk di sekeliling Monas, hanya dapat dilalui oleh orang dengan antri satu persatu. Padahal sedang ada gelaran pesta rakyat. Pengunjung harus berjubel melewati pintu kecil yang hanya cukup untuk dilewati satu orang saja. Penasaran, sempat tanya ke petugas keamanan yang berjaga di sana. Jawabannya, “Iya Mbak, memang pintunya gak bisa dibuka. Maksud awalnya, supaya tidak bisa dimasuki oleh gerobak penjual kaki lima”. Gubbraaak…! Ternyata itu toh alasannya. Padahal jelas-jelas pedagang kaki lima liar pun banyak masuk dan bertebaran di dalam kawasan Monas. Jadi, sebenarnya, tidak efektif juga membiarkan pintu Monas yang sekian lebar tertutup. Yang ada, hasilnya, pengunjung harus berjubel untuk keluar dan masuk kawasan Monas. Hhmmm, lumayanlah…. Menghabiskan sore di PRJ Monas. Melihat kemeriahan Pekan Rakyat Jakarta di Monas, pestanya rakyat Jakarta. Saatnya kembali pulang. PRJ Monas saat ini tengah digelar hingga tanggal 15 Juni 2014 nanti. Walaupun masih terdapat kekurangan di sana sini. Namun secara keseluruhan patut diacungi jempol. Upaya untuk memberikan hiburan gratis, kemeriahan menjelang ulang tahun Jakarta, tengah dihelat di Monas. Ada yang tertarik berkunjung? Silakan… (Del)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H