Jalan Prof. Dr. Hamka, tepatnya di belakang kampus UIN Raden Intan Lampung, masih menjadi tempat pembuangan sampah bagi masyarakat. Hal itu sudah berlangsung lama dan tidak pernah ada larangan.
Lokasi tersebut banyak penumpukan sampah sehingga sering kali menyebabkan bau yang tidak sedap serta ketika hujan menyebabkan banjir, dalam hal ini berdampak juga terhadap kenyamanan pengendara serta mahasiswa yang gedung nya berdekatan dengan lokasi tersebut.
Salah satu faktor sampah yang sangat mempengaruhi yaitu sampah plastik dimana banyak sekali sampah plastik hingga berserakan sehingga membuat saluran air tersumbat dan bisa menyebabkan banjir di lokasi sekitar.
Sampah plastik memang menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan saat ini. Plastik sangat sulit terurai secara alami dan membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk bisa hancur. Akibatnya, plastik mencemari tanah, air, dan laut, mengancam kehidupan satwa, dan merusak ekosistem.
Beberapa dampak buruk sampah plastik:
1. Pencemaran: Plastik mencemari tanah, air, dan udara. Mikroplastik bahkan sudah masuk ke dalam rantai makanan manusia.
2. Kerusakan habitat: Sampah plastik merusak habitat berbagai makhluk hidup, terutama di laut.
3. Pemanasan global: Produksi plastik menghasilkan emisi gas rumah kaca yang memperparah pemanasan global.
4. Bahaya bagi kesehatan: Plastik mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia.
Minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masih kurang, terlihat masih ada tumpukan sampah yang dibuang di pinggir jalan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap saat melintas di jalan tersebut. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya banjir di lokasi tersebut.
Adapun solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik:
1. Kurangi penggunaan plastik: Bawa tas belanja sendiri, gunakan botol minum yang bisa diisi ulang, dan hindari penggunaan sedotan plastik.
2. Daur ulang: Pisahkan sampah plastik dan daur ulang agar bisa diolah kembali menjadi produk baru.
3. Buat kompos: Olah sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanah.
4. Bersihkan lingkungan: Ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih pantai, sungai, atau lingkungan sekitar.
Adapun solusi dari saya pribadi yakni di harapkan kedepannya agar memiliki tempat khusus pembungaan sampah yang lebih layak bukan di pinggir jalan raya, karena hal tersebut mengurangi kenyamanan pengendara dan mengakibatkan pencemaran udara di sekitar lokasi tersebut
Jadi mari kita bersama-sama mengurangi penggunaan plastik dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H