Mohon tunggu...
deliana putri
deliana putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cara seseorang berbicara, menunjukkan bagaimana cara berpikirnya ⚖️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penumpukan Sampah Pada Tempat Pembuangan Sampah Di Belakang Kampus UIN Raden Intan Lampung yang Menyebabkan Pencemaran Lingkungan (pencemaran udara)

31 Oktober 2024   14:00 Diperbarui: 31 Oktober 2024   15:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan Prof. Dr. Hamka, tepatnya di belakang kampus UIN Raden Intan Lampung, masih menjadi tempat pembuangan sampah bagi masyarakat. Hal itu sudah berlangsung lama dan tidak pernah ada larangan. 

Lokasi tersebut banyak penumpukan sampah sehingga sering kali menyebabkan bau yang tidak sedap serta ketika hujan menyebabkan banjir, dalam hal ini berdampak juga terhadap kenyamanan pengendara serta mahasiswa yang gedung nya berdekatan dengan lokasi tersebut.

Salah satu faktor sampah yang sangat mempengaruhi yaitu sampah plastik dimana banyak sekali sampah plastik hingga berserakan sehingga membuat saluran air tersumbat dan bisa menyebabkan banjir di lokasi sekitar.

Sampah plastik memang menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan saat ini. Plastik sangat sulit terurai secara alami dan membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk bisa hancur. Akibatnya, plastik mencemari tanah, air, dan laut, mengancam kehidupan satwa, dan merusak ekosistem.

Beberapa dampak buruk sampah plastik:

 1. Pencemaran: Plastik mencemari tanah, air, dan udara. Mikroplastik bahkan sudah masuk ke dalam rantai makanan manusia.

 2. Kerusakan habitat: Sampah plastik merusak habitat berbagai makhluk hidup, terutama di laut.

 3. Pemanasan global: Produksi plastik menghasilkan emisi gas rumah kaca yang memperparah pemanasan global.

 4. Bahaya bagi kesehatan: Plastik mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia.

Minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masih kurang, terlihat masih ada tumpukan sampah yang dibuang di pinggir jalan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap saat melintas di jalan tersebut. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya banjir di lokasi tersebut.

Adapun solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik:

1. Kurangi penggunaan plastik: Bawa tas belanja sendiri, gunakan botol minum yang bisa diisi ulang, dan hindari penggunaan sedotan plastik.

2. Daur ulang: Pisahkan sampah plastik dan daur ulang agar bisa diolah kembali menjadi produk baru.

3. Buat kompos: Olah sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanah.

4. Bersihkan lingkungan: Ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih pantai, sungai, atau lingkungan sekitar.

Adapun solusi dari saya pribadi yakni di harapkan kedepannya agar memiliki tempat khusus pembungaan sampah yang lebih layak bukan di pinggir jalan raya, karena hal tersebut mengurangi kenyamanan pengendara dan mengakibatkan pencemaran udara di sekitar lokasi tersebut

Jadi mari kita bersama-sama mengurangi penggunaan plastik dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun