Para perdagang menyadari bahwa kebersihan lingkungan tempat berdagang bukan saja tanggung jawab dari pengelola pasar namun juga tanggung jawab para pedagang., untuk menjaga lingkungan mereka. Kondisi pengunjung pasar yang ramai atau tidak sangat mempengaruhi volume tumpukan sampah. Pak Deden sebagai pengelola sampah dari pasar jaya mengatakan : jikalau pasar lagi ramai seperti mau lebaran, atau hari raya natal, maka kondisi sampah akan sedikit jumlahnya. Sehingga dapat dikatakan jumlah pengunjung pasar berbanding terbalik dengan volume sampah di pasar Rawamangun.
Bapak Dadang sebagai pemulung/pengepul sampah sangat membantu mengurai tumpukan sampah yang ada di TPS, beliau setiap hari memisahkan sampah-sampah anorganik berupa plastic botol, kaleng, karet dan kertas sebelum sampah tersebut diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Selain membantu pihak pasar jaya dalam mengelola sampah tersebut, secara ekonomis membantu Bapak Dadang. Setiap sampah-sampah anorganik dijual ke penampung dan untuk dikelola menjadi daur ulang.
Sampah di Pasar Jaya Rawamangun setiap hari dikumpulkan oleh petugas dari Pasar Jaya (dilakukan siang dan sore.) Sampah-sampah yang sudah terkumpul di bak sampah di TPS, Â besok paginya sekitar pukul 05.00 WIB sampai selesai. Biasanya diangkut oleh satu truck pemerintah kota DKI Jakarta, dibantu petugas kebersihan 2 orang dan diantarkan ke tempat pembuangan akhir yaitu di TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Hasil observasi dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa sampah yang berada di TPS Â tersebut belum dikelola dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari penumpukan sampah dan daya tampung (TPS) yang kurang memadai di pasar sehingga sampah tercecer dimana-mana. Penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara juga dipengaruhi oleh penduduk sekitar yang membuang sampah rumah tangga ke lokasi tersebut. Sehingga sampah yang berada di Pasar Jaya Rawamangun bukan hanya sampah pasar, tetapi termasuk sampah dari penduduk yang bermukim di sekitar Pasar Jaya Rawamangun.
Proses dalam pengumpulan sampah umumnya meliputi :
1. Pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi TPS (Tempat Pembuangan Sementara)
2. Pengangkutan yaitu kegiatan pemindahan sampah dari TPS menuju TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
3. Pembuangan akhir merupakan kegiaatan akhir dari proses pengumpulan sampah.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan :
- Pengelolaan sampah yang telah dilakukan adalah pada pembatasan timbunan sampah, pemanfaatan sampah, daur ulang sampah, pemilahan sebagian sampah, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan sebagian sampah dan pemrosesan akhir sebagian sampah sudah dilakukan namun pengelolaan sampah Pasar Jaya Rawamangun tidak disertai konsistensi pemilahan sampah berdasarkan jenis dan karakteristiknya.
- Para pedagang di Pasar Jaya Rawamangun umumnya sudah memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pembuangan sampah di toko/lapak mereka.
- Pihak Pasar Jaya Rawamangun menyediakan bak sampah untuk penampungan sampah di area toko/lapak para pedagang sehingga mempermudah para pedagang untuk membuang sampah dari sisa dagangan mereka. Namun masih belum dilengkapi dengan fasilitas Tempat Penampungan Sementara yang dilengkapi dengan fasilitas pemilahan sampah.
- Kondisi Pasar Jaya Rawamangun tergolong cukup bersih terlihat dari tidak ada tumpukan sampah di area mereka berdagang, karena setiap hari para petugas mengambil sampah para pedagang dan dibuang di TPS diluar area pasar.
- Beberapa pedagang yang dekat dengan area TPS merasa terganggu dengan sampah yang tercecer dan bau yang tidak sedap akibat penumpukan sampah di TPS tersebut. Namun secara umum para pedagang memaklumi kondisi tersebut
- Pengelolaan tempat pembuangan sampah sementara belum maksimal karena terjadi penumpukan sampah di area tersebut dan mengganggu jalan umum yang bersebelahan dengan area TPS
- Bak-bak sampah di tempat pembuangan sementara tidak mencukupi untuk menampung sampah-sampar dari Pasar Jaya Rawamangun.
Saran :
- Pemerintah Daerah DKI dan Pengelola Pasar Jaya Rawamangun seharusnya menyediakan bak sampah yang memadai untuk menampung sampah di Tempat Penampungan Sementara.
- Untuk menghindari penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara pihak Pemda DKI sebaiknya meningkatkan intensitas pengambilan sampah, atau menambah jumlah truck pengangkut sehingga sampah tidak menumpuk dan tidak menutupi jalan umum yang mengganggu kepentingan masyarakat umum.
- Pengelola Pasar Jaya Rawamangun menambah bak sampah di area pedagang untuk menghindari penggunaan plastik sebagai tempat penampungan sampah sementara.
DAFTAR PUSTAKA
1.Chandra B. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC; 2014.
2.Chandra, B. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta:EGC; 2006.
3.Darsono, Panduan Pengelolaan Green Industry, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta, 2013
4.INTERNATIONAL JOURNAL OF COMMUNITY SERVICELEARNING Volume5Nomor22021, pp 129-135E-ISSN: 2549-6417P-ISSN: 2579 -7166DOI:http://dx.doi.org.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H