Yogyakarta, sejatinya memang tempat yang penuh dengan sejarah dan memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi dan ditelusuri. Dalam rangka studi wisata, mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI Kampus Purwakata mengunjungi beberapa tempat bernilai sejarah yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan salah satu tempat yang menjadi objek untuk dikunjungi dan ditelusuri yaitu Candi Prambanan. Berangkat pada hari Rabu tanggal 8 November 2023, Candi Prambanan menjadi destinasi terakhir mahasiswa PGSD yang dikunjungi, yaitu di hari Jum’at, 10 November 2023.
Terletak di kabupaten Sleman, Candi Prambanan ini menjadi candi Hindu termegah dan terbesar yang pernah dibangun. Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang dibangun pada masa kerajaan Jawa Kuno. Sebelum Islam dan Katolik masuk, kejayaan Hindu Budha atau Kerajaan Mataram pernah mengalami kejayaan yang sangat luar biasa tahun 700-1000 masehi sehingga peradaban negara di kala itu lebih maju dibandingkan peradaban negara-negara di Eropa.
“Candi Prambanan ini dibangun tidak hanya satu generasi tapi delapan raja atau seratus tahun lebih. Karena untuk memperbaiki satu candi yang besar saja membutuhkan waktu dua puluh tujuh tahun. Jadi, yang kita lihat Candi Prambanan itu tidak ada satupun yang asli, tapi sudah hasil dari pamugaran semuanya atau perbaikan yang dulu hancur akibat gempa bumi. Jadi ada delapan deretan raja yang membangun candi.” ujar pak Harto selaku tour guide.
“Candi yang dibangun di Candi Prambanan tidak seribu, tapi hanya dua ratusan candi. Dan yang berserakan itu adalah yang hancur akibat gempa bumi yang terjadi tahun 1006an. Jadi, total keseluruhan Candi Prambanan ada dua ratus empat puluh.” lanjutnya. Lalu, ada tiga dewa terbesar yang ada di kompleks Candi Prambanan yang disebut Trimurti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Saat berkunjung ke Candi Prambanan, pandangan langsung tertuju pada candi terbesar dan menjulang tinggi. Ya, itu adalah candi terbesar yang ada di Candi Prambanan, yaitu Candi Siwa. Terletak di tengah-tengah Candi Brahma dan Candi Wishnu, Candi Siwa menjadi candi utama di kompleks Candi Prambanan. Di sekelilingnya dihiasi relief yang terukir kisah Ramayana. Kisahnya berurutan di dinding dalam pagar dan relief kisah itu berlanjut ke Candi Brahma.
Dan diantara banyaknya candi yang ada di Prambanan, di dalam Candi Siwa terdapat satu-satunya patung perempuan dan itu adalah Dewi Durga Mahishasuramardini atau yang biasa dikenal sebagai Roro Jonggrang. Kisah Roro Jonggrang yang melegenda dan sering dikaitkan dengan kisah Candi Prambanan.
Selain kemegahan yang dimilikinya, kisah legenda Roro Jonggrang ini berkembang di antara kisah Candi Prambanan, bahwa candi ini dibangun untuk Roro Jonggrang dan dibangun hanya dengan satu malam. Namun pada kenyataannya, sejarah candi ini tidak dibangun dengan satu malam.
“Cerita legenda Roro Jonggrang ini memang benar adanya, tapi sejarah candi dibangun dengan satu malam itu tidak benar. Tidak benar juga bahwa candi ini dibangun untuk Roro Jonggrang, karena candi ini dibangun untuk tempat beribadah, berdo’a untuk umat Hindu. Jadi, dongengnya itu cerita rakyat, candi adalah cerita sejarah. Kalau bicara dongeng itu Roro Jonggrang, kalau bicara candi itu tentang agama Hindu, tentang Brahma, Wisnu, Siwa dan Ganesha ”, ucap Pak Harto menjelaskan.
Candi Siwa sebagai perwujudan dari Dewa Siwa atau sang dewa pemusnah. Candi Siwa ini memiliki daya tarik tersendiri untuk diungkap dan ditelusuri kisahnya lebih dalam lagi.
Informasi Penulis
Nama Lengkap : Deliana Dwi Hafsari
Kelas : 1D
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Kampus : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H