Mohon tunggu...
Delia Erwanto
Delia Erwanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negri Sumatera Utara

Saya seorang mahasiswi FIS di UINSU

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Indonesia di Persimpangan Jalan: Menuju Kemunduran Atau Kebangkitan?

6 Juni 2024   16:39 Diperbarui: 6 Juni 2024   18:05 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

NIM :0601232033

Dosen Pengampu : Dr. Usiono, M.A.

"Demokrasi Indonesia saat ini tengah berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, kita melihat berbagai kemajuan demokrasi, seperti meningkatnya partisipasi politik masyarakat dan menguatnya lembaga-lembaga demokrasi. Di sisi lain, kita juga melihat berbagai tantangan, seperti maraknya politik identitas, polarisasi politik, dan lemahnya penegakan hukum. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk merefleksikan kembali arah demokrasi Indonesia dan mencari jalan keluar untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada." (Djohan Effendi, 2022) 

Sejak Reformasi 1998, demokrasi Indonesia telah menjalani perjalanan yang panjang dan sulit. Kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan pemilihan umum demokratis adalah beberapa kemajuan yang telah dicapai. Hal ini patut dihargai karena menjadi landasan yang kokoh untuk upaya terus menerus untuk memperkuat dan meningkatkan demokrasi.

Sebaliknya, demokrasi Indonesia terus menghadapi sejumlah masalah yang lebih rumit. Demokrasi diancam oleh banyaknya politik identitas, polarisasi politik yang semakin meningkat, dan lemahnya penegakan hukum. Fakta-fakta ini menimbulkan pertanyaan dasar: apakah demokrasi Indonesia sedang mengalami kemajuan atau kemunduran?

Jawabannya rumit. Demokrasi Indonesia seperti kapal yang berlayar di lautan yang luas. Di satu sisi, badai sangat kuat, mengancam untuk menenggelamkan kapal; di sisi lain, sinar mentari terus mengeluarkan cahayanya, memberi harapan.

Jumlah partisipasi politik masyarakat yang tinggi, yang ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah organisasi masyarakat sipil dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum, merupakan faktor yang menimbulkan harapan. Semangat aktif ini menunjukkan bahwa orang Indonesia masih percaya pada demokrasi dan ingin terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan.

Menguatnya lembaga-lembaga demokrasi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi, merupakan faktor lain yang menumbuhkan optimisme. Lembaga-lembaga ini telah memainkan peran penting dalam menegakkan hukum dan menjaga demokrasi, meskipun masih ada kekurangan dan kritik. Rakyat Indonesia berharap pada keberanian dan integritas mereka dalam menjalankan tugas.

Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan demokrasi Indonesia. Mengatasi politik identitas adalah penting. Perlu upaya kolektif untuk membangun persatuan dan toleransi dalam masyarakat yang beragam. Politik identitas yang mengutamakan nilai-nilai kelompok telah menyebabkan konflik dan menghambat kemajuan bangsa.

Selain itu, memperkuat penegakan hukum sangat penting. Penegakan hukum telah menimbulkan rasa ketidakadilan dan meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi. Penegakan hukum yang adil dan konsisten harus dilakukan tanpa pandang bulu agar hukum menjadi pelindung bagi rakyat dan bukan alat bagi para penguasa.

Meningkatkan pendidikan politik masyarakat juga penting. Untuk mewujudkan masyarakat yang kritis, cerdas, dan bertanggung jawab dalam menjalankan demokrasi, masyarakat perlu dibekali pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang demokrasi, hak-hak politik, dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara.

 Pendidikan politik yang baik sangat penting, masa depan demokrasi Indonesia bergantung pada komitmen dan kerja keras semua orang. Pemerintah harus menunjukkan komitmennya untuk memperkuat demokrasi dengan menegakkan hukum, melindungi hak-hak sipil, dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi. 

Masyarakat sipil juga harus berpartisipasi aktif dalam mengawasi pemerintah, mengadvokasi kebijakan publik, dan meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Media massa harus memainkan peran penting dalam demokrasi dengan memberikan informasi yang objektif, berimbang, dan mencerdaskan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun