Mohon tunggu...
Dian Amalia
Dian Amalia Mohon Tunggu... emak dari 2 anak dan 4 ekor kucing dome -

mamak milenial, mencoba peruntungan dimasa kini :D

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resolusi Menulis

4 Januari 2019   20:02 Diperbarui: 4 Januari 2019   20:11 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini, disaat mata sudah diujung kantuk, maklum seharian nggak ngopi..plus efek gada klien yang mampir untuk sekedar nunjukkin batang hidungnya(yang belang sekalipun...)hiks..., tetiba jemari ini digerakkan untuk sekedar ngintip WAG (WhatsApp Group) Penulis Muslimah Kalbar.

Deg, bagai ada letupan bola api kecil (bukan kembang api di malam tahun baru), hati ini seperti di khianati dengan lancangnya jemari membuka WAG tersebut. Ouch...nyesel..napa pulak aku buka, akhirnya kan baca. Ujung dari segalanya adalah sama, galau!.

Untuk kesekian kali sempat juga aku nyebut bubun peri (sebangsa mamah muda yang eksis di dunia WAG, yang doyan banget ngompor-ngomporin para mamah galau dengan kreatifitasnya). Si bubun peri ini udah jerumuskan aku di WAG yang isinya mamah hebat, para penulis yang memang sebagian besar telah berkecimpung di dunia tulis menulis. 

Ada yang udah membuat buku ontologi bahkan menulis solo. Duh...mak..apa gak salah jerumuskan diriku kesonoh mak...kagak sanggup eike, apalagi sekarang ini aku baca postingan bubun Ida Nurfitriana tentang "Resolusi Menulis". Ya Tuhan...bahkan kerudungku ikut mlorot demi baca judul postingan tersebut..hu..hu.. apa-apaan ini. Aku doyan baca, bukan nulis bubun peri..teganya dirimu mempermalukan akuuhh..

 Apa daya, naluri pembacaku mulai mematahkan rasa sesal telah membuka WAG. Benar saja isinya tentang bagaimana beliau pada saat awal tahun baru 2018 menulis resolusinya ingin menjadi PJ (anyway..PJ apaan sih?), mba Ida (demikian aku biasa menyapanya) berkeinginan untuk membuat karya solo yang bertemakan profesi beliau selaku ahli gizi. And than, endingnya udah ketebaklah, buku tersebut oleh penerbit telah selesai editing sekaligus cover sudah siap. Well...jempol untuk mba Ida, meski prosesnya tidak mudah tetep aja itu resolusi bisa terwujud. Keren.

Lalu...aku gimana nih guys...??

euwhh..jangankan berani buat resolusi tentang menulis, jaga klien aja sebulanan kemarin gada yang deal, jadi selama Desember lalu argo kantor jalan terus sementara pendapatan nihil. OUCHHH...miris memang. Oya, rak sah takon bulan lalunya yak. Terlalu lebay untuk diceritakan hahahah..just forget it. Sekarang udah 2019. Tahun baru, rencana baru, semangat baru dan motivasi baru. Tuhan gak akan diam melihat hambanya tetep ngesot demi sesuap nasi.

Okay..balik lagi ke resolusi menulis di tahun 2019. Lantas aku berpikir, apa resolusiku?? Sedetik..dua detik..sampai hampir 30 menit masih belum juga aku simpulkan. Bukan, bukan karena banyak pengharapan, justru aku gak ada resolusi dalam menulis di tahun ini. Sama sekali gada. Satu-satunya keinginan adalah mau menulis lagi di kompasiana yang memang beberapa tahun lalu sempat punya akun.

Jadi..dengan seringai kemenangan, aku ketikkan juga kegalauanku di WAG tersebut serta impian recehku. Tanpa malu aku sebutkan, impian pencapaianku adalah mampu menulis di Kompasiana, minimal sebulan sekali dengan tulisan yang nyaman dibaca  dan memberi sedikit pesan bagi pembacanya.

Seringaiku makin lebar sesaat setelah ketikannku melayang dan terkirim di WAG. Terlanjur basah..mandi aja sekalian. Toh gada ruginya. Biar si bubun peri puaaass dengan kerjaannya ngerjain diriku. Huh..aku kesal dengan dirimu bun !.

Well... obrolan ringan pun meluncur di WAG, adminnya baik, membernya juga pro aktif. Yang nyebelin ya aku. Siapa lagi? Hehe.. dengan santai aku balas bahwa resolusiku adalah resolusi pemalas, bayangkan..sebulan membuat satu tulisan di kompasiana, jadi setahun hanya 12? Well..lihat aja nanti, setidaknya aku gak akan merasa berdosa dan merasa pecundang karena resolusi recehpun tidak semnpat aku genapi.

Ok, demi meringankan beban pikiranku dan mentalku agar tetap terjaga, jangan sampai down dan mengeluh mulu macam emak galau..mending sekarang aku luncurkan kewajibanku. Tulisan pertama di Kompasiana Tahun 2019. HA..HA..HA.. 2019 jadi emak produktif..(oops..apaan tadi, iblis darimana yang ngucapin produktif?) sudahlah.. beri tanda baca titik sesegera mungkin. Ingat..aku belum ngopi seharian !.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun