Mohon tunggu...
delia febiola
delia febiola Mohon Tunggu... -

i'm nothing... here for sharing......

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lebih Baik Pelacur Atau Simpanan?

2 Desember 2011   07:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:55 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

( Curhatan Seorang Simpanan Part2)

Real story from my lovely friend F***y.

Hope God bless u, My friend.

Enjoy this !!

Kadang sempat terbesit perasaan menyesal dalam hati ku. Mengapa aku sampai jatuh cinta ? Bukankah selama ini aku dan keluarga ku sudah bahagia meski aku tanpa cinta dari seorang pria ? Meski aku menghidupi mereka dengan hasil menjadi pelacur meski mereka tak pernah tau atau pura pura tak tau. Mereka hanya tau aku seorang model, meski tak cukup terkenal, tapi mereka seakan menyanjung dan bangga dengan profesi ku. Terlebih adik ponakan dan anak ku. Mereka akan begitu bangga mengatakan pada semua tetangga betapa hebat dan cantiknya aku. Betapa aku bisa keliling Indonesia dengan pekerjaan "model" ku.

Mereka begitu menaruh harapan padaku, semua yang mereka ingin kan pasti aku penuhi meski aku harus rela berletih menemani sampai 3tamu semalam. Bagiku uang 6-10juta sehari bukan lah hal sulit. Dalam waktu kurang dari semalam aku akan dengan mudahnya memperoleh uang sejumlah itu. Tapi kini keadaan berubah, 180derajat. Semua berubah drastis,sekarang aku terjerat dalam liku hidup yang membuat ku muak. Letih, lelah, bahkan aku ingin muntah jika harus terus memikirkan jalan keluar hidup ku dan keluarga.

Semua bermula ketika aku jatuh cinta pada tamuku, ya, awalnya aku hanya tertarik karena permainan nya diranjang yang luar biasa. Tak pernah selama aku bekerja sebagai pelacur aku memeperoleh kenikmatan surgawi yang begitu sensasional. Uuuh, permainannya membuat ku tak pernah memasang tarif padanya. Aku rela di"pakai" walau tak dibayar, tapi itu tak pernah terjadi. Dia begitu baik, selalu memberi bayaran dalam jumlah besar. Ya, dia memang sudah biasa dengan transaksi seperti ini. Pantas saja aku langsung dapat banyak musuh ketika dia jadi pelanggan tetap ku. Waktu bergulir hatiku pun tak dapat kupungkiri. Aku jatuh cinta, bukan hanya pada Mr.P nya, tapi semua yang ada padanya, bukan pula hanya harta.

Sekarang aku sudah menjadi istri simpanan nya. Tau artinya simpanan Benar benar disimpan, sampai sampai keluarga ku saja tak ada yang tau. Perfect!! But, ya sudah lah. I dont care. Yang jelas aku aman , tak perlu melacur lagi. Hmmm, beberapa bulan aku memang menikmati sebagai istrinya, berlimpah harta. Shopping gag perlu pake jual diri lagi. Nama ku semakin dihargai didunia model. Tapi sayang, dia tak mengijinkan aku untuk berkarier.

Dia ingin aku dirumah saja, untuk dia, hanya dia yang boleh menikmati kecantikan ku. Keindahan tubuhku, keelokan senyum dan merdu nya desah ku diranjang.

Tapi kini semua berubah. Perusahaannya bangkrut, jatuh miskin. Pailit. Tapi sungguh meski pelacur aku bukan lah wanita simpanan yang matrealistis. Aku mencintainya, benar benar cinta yang murni. Tapi masalahnya sekarang aku tak lagi dapat memenuhi kebutuhan keluarga ku. Adik anak dan ponakan ku dikampung terancam putus sekolah. Rumah keluarga ku yang baru aku cicil beberapa bulan harapan akan ditarik sebelum sempat dihuni ole keluarga ku, karena akan aku persembahkan nanti dihari ulang tahun mama bulan January nanti.Aku akan hadiahkan rumah, perabot juga motor dan mobil untuk keluarga besar ku. Seumur hidup mereka belum pernah menikmati mewahnya kehidupan kota dan hidup senang.

Lebih baik pelacur atau simpanan? Menjadi pelacur lagi akan membuat keluarga ku bahagia, meski aku harus kembali berdosa? Menjadi simpanan tapi tak pernah dapat pengakuan di depan publik bahkan dikeluarga nya sendiri ?Simpanan yang akan selalu dicap perebut suami orang ? Yang akan dibenci seumur hidup oleh anaknya yang seumuran dengan ku ? Oleh istri nya yang seumuran dengan tante ku ? Oooh , Tuhan , jalan mana yang harus aku lalui lagi ? Kembali hina atau tetap bertahan meski keluarga ku tersiksa ?

Aku berpasrah, karena aku tak ingin lagi jatuh dalam lembah yang sama .

Beri jalan Mu Tuhan, Bapa kami di surga, Tuhan Yesus yang Kudus, meski aku hampir saja melupakan Mu, beri aku yang hina jalan terang. Atas Nama Bapa , Putra dan Roh Kudus, bimbing aku selalu.amin.

Semoga bisa diambil hikmahnya. Mohon saran anda untuk sahabat saya. Thank"s alot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun