Mohon tunggu...
Delfina Rahman
Delfina Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seni adalah ungkapan keindahan yang tercipta dari jiwa yang terdalam. Yang memiliki cara untuk menafsirkan dunia dan mengekspresikan emosi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Foucauldian Perspective: Bagaimana Kekuasaan Mengatur Peristiwa di Indonesia

7 Januari 2024   20:21 Diperbarui: 7 Januari 2024   20:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah dan budaya. Sejak zaman dahulu, Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa penting yang telah membentuk identitas bangsanya. Peristiwa-peristiwa tersebut tidak hanya berdampak pada aspek sosial dan politik, tetapi juga pada aspek budaya dan psikologis masyarakat Indonesia.

Salah satu filsuf yang banyak mengkaji tentang hubungan antara kekuasaan dan pengetahuan adalah Michel Foucault. Michel Foucault adalah seorang filsuf Prancis yang terkenal dengan teorinya tentang kekuasaan dan kontrol. Foucault berpendapat bahwa kekuasaan tidak hanya bersifat represif, tetapi juga produktif. Dimana kekuasaan tersebut juga memproduksi pengetahuan, identitas, dan perilaku. Dengan menggunakan perspektif Foucault, kasus-kasus yang pernah terjadi dapat dilihat sebagai bentuk dari kekuasaan. Terlebih kekuasaan dapat digunakan untuk menciptakan, mempertahankan, atau mengubah pengetahuan, identitas, serta perilaku masyarakat.

Lalu, bagaimana  pandangan Foucault mengenai peristiwa yang pernah terjadi? Dalam pandangan Foucault, kekuasaan dan kontrol tidak hanya terbatas pada institusi-institusi negara, tetapi juga terbatas pada institusi-institusi lainnya yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Lembaga-lembaga ini menjadi alat penangkapan dan kontrol yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia.

Institusi-institusi yang dimaksud oleh Foucault meliputi keluarga, sekolah, agama, pengadilan, pengobatan, dan media. Menurut Foucault, masing-masing lembaga ini merupakan suatu sistem yang memiliki cara kerja dan pengaruh yang berbeda pada manusia. Hal ini memungkinkan manusia untuk memahami kekuasaan dan kontrol yang ada di sekitarnya secara lebih komprehensif.

Terkait dengan peristiwa yang pernah terjadi, Foucault meyakinkan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut dapat dipahami sebagai produk dari kekuasaan dan kontrol yang ada di masyarakat. Setiap peristiwa merupakan hasil dari proses sosialisasi dan konstruksi sosial yang dapat dipahami sebagai suatu tindakan yang mempengaruhi dan menggerakkan manusia untuk bertindak baik di dalam maupun di luar sistem kekuasaan dan kontrol yang ada.

Foucault juga menekankan bahwa kekuasaan maupun kontrol yang ada saat ini adalah produk dari sejarah dan perkembangan sosial manusia. Hal ini dapat dipahami sebagai instrumen yang dapat diubah dan diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan dan kemajuan manusia. Menurutnya, peristiwa yang pernah terjadi tidak hanya dapat dianggap sebagai suatu kenyataan final atau absolut, tetapi juga dapat dipahami sebagai suatu produk dari kekuasaan dan kontrol yang harus dipahami secara komprehensif.
Selain itu, pandangan Foucault ini dapat digunakan untuk menganalisis seluk beluk dan berbagai insiden yang pernah terjadi di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa contoh peristiwa yang dapat dikaji dengan menggunakan perspektif Foucault:

  1. Pemerintahan kolonial Belanda

Pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia berlangsung selama lebih dari 350 tahun. Selama masa pemerintahan tersebut, Belanda telah melakukan berbagai upaya untuk menguasai dan mengendalikan masyarakat Indonesia. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan sistem pendidikan yang bersifat kolonial. Sistem pendidikan ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang patuh dan tunduk kepada kekuasaan Belanda.

Dari perspektif Foucault, sistem pendidikan kolonial Belanda dapat dianalisis sebagai bentuk kekuasaan yang produktif. Sistem pendidikan ini telah memproduksi pengetahuan, identitas, dan perilaku masyarakat Indonesia yang sesuai dengan kepentingan Belanda. Masyarakat Indonesia dididik untuk menerima dan menginternalisasi nilai-nilai kolonial, seperti kesetiaan kepada Belanda dan ketaatan pada hukum.

  1. Peristiwa G30S/PKI

Peristiwa G30S/PKI merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini telah menimbulkan ketakutan dan trauma yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Dari perspektif Foucault, peristiwa G30S/PKI dapat dianalisis sebagai bentuk kekuasaan yang represif. Peristiwa ini telah digunakan oleh rezim Orde Baru untuk melegitimasi kekuasaannya. Rezim Orde Baru menggunakan peristiwa ini untuk menciptakan suasana ketakutan dan kecemasan di masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya perlawanan terhadap rezim Orde Baru.

  1. Reformasi 1998

Reformasi 1998 merupakan peristiwa penting yang telah mengakhiri rezim Orde Baru. Peristiwa ini telah membawa perubahan besar dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia. Dari perspektif Foucault, reformasi 1998 dapat dianalisis sebagai bentuk perlawanan terhadap kekuasaan. Reformasi 1998 merupakan upaya masyarakat Indonesia untuk menuntut perubahan dan kebebasan. Insiden ini telah menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tidak lagi mau menerima kekuasaan yang represif.

Peristiwa-peristiwa yang telah disebutkan di atas hanyalah beberapa contoh dari sekian banyak peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia. Kasus seperti itu dapat dikaji dengan menggunakan perspektif Foucault untuk memahami hubungan antara kekuasaan, pengetahuan, dan identitas.

Pandangan Foucault dapat memberikan kita pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana kekuasaan telah mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Perspektif ini juga dapat membantu kita untuk memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam membangun masyarakat yang demokratis dan berkeadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun