Mohon tunggu...
DELFINA FERNANDA
DELFINA FERNANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

46123110014 Psikologi, Mercubuana Prof.Dr.Apollo,M.Si.Ak Kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 15 Evaluasi Kelayakan Bisnis

1 Juli 2024   20:58 Diperbarui: 1 Juli 2024   21:01 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kanjabung.com/daging-sapi-termahal-di-dunia/

Tuan Joko Pinorbo Hadi Putro, memiliki 6 (enam) kemungkinan estimasi rencana bisnis yang akan dibuka, Dimana memiliki bentuk persamaan sebagai berikut:

Usaha jenis A atau Ayam Potong :

x - 3y = -9

2x + 7y = 8

Usaha jenis B atau Bawang Goreng:

11x + 2y = 14

y = -4x + 1

Usaha jenis C atau Usaha Cincau:

y = 2x + 8

y = 3/5x -- 6

Usaha jenis D atau Usaha Daging Sapi:

6x -- 8y = 5

12x + 10y = 23

Usaha E atau Usaha Es Doger:

-2x + 18y = -10

-x + 9y = -10

Usaha jenis F atau Usaha Fotocopy:

y = x + 3

5x -- 10y =14

Pertanyaan: 

1. Hitunglah nilai X, dan Y tiap persamaan tersebut

2. Buktikan persamaan tersebut adalah benar

3. Untuk jawaban (1) dan (2) buatlah gambar persamaannya

4. Jika x adalah total cost, dan y adalah total pendapatan, maka urutkan ranking pada masing-masing usaha tersebut

5. Jika anda sudah memperoleh jenis usaha yang layak (go project), maka susunlah singkat proposal tersebut sesuai bahan kuliah kita

Langkah I : Menghitung nilai X, dan Y tiap persamaan tersebut.
Usaha jenis A atau Ayam Potong

x - 3y = -9

2x + 7y = 8

Usaha jenis B atau Bawang Goreng:

11x + 2y = 14

y = -4x + 1

by Me
by Me

Usaha jenis C atau Usaha Cincau:

y = 2x + 8

y = 3/5x -- 6

by Me
by Me
Usaha jenis D atau Usaha Daging Sapi:

6x -- 8y = 5

12x + 10y = 23

by Me
by Me

Usaha E atau Usaha Es Doger:

-2x + 18y = -10

-x + 9y = -10

by Me
by Me

Usaha jenis F atau Usaha Fotocopy:

y = x + 3

5x -- 10y =14

by Me
by Me

Langkah II : Pembuktian bahwa persamaan tersebut adalah benar.

Usaha jenis A (Ayam Potong)

Persamaan 1: x3y=9x 

- 3y = -9x3y=9

33(2)=9

36=9

Persamaan 2: 2x+7y=8

2(3)+7(2)=8

-6 + 14 = 8

Usaha jenis B (Bawang Goreng)

Persamaan 1: 11x+2y=14

11x + 2y = 14

11(4)+2(15)=14

44 - 30 = 144430=14

Persamaan 2: y=4x+1

15=4(4)+1

15=16+1

Usaha jenis C (Usaha Cincau)

Persamaan 1: y=2x+8

12=2(10)+8

12=20+8

Persamaan 2: y=3/5x6

12=3/5(10)6

12=6-6

Usaha jenis D (Usaha Daging Sapi)

Persamaan 1: 6x8y=5

6(3/2) - 8(1/2) = 5

94=5

Persamaan 2: 12x+10y=23

12(3/2) + 10(1/2)=23

18+5=23

Langkah III : Membuat grafik.

by Me
by Me
by Me
by Me

by Me
by Me

by Me
by Me

Langkah IV : Mengurutkan Ranking pada usaha.

Urutan Efektivitas Usaha

Untuk menentukan efektivitas, kita bisa melihat rasio pendapatan terhadap cost. Namun, karena ada nilai negatif, kita juga perlu mempertimbangkan signifikansi dari nilai-nilai tersebut. Pendekatan sederhana bisa dilakukan dengan mempertimbangkan usaha yang memiliki pendapatan tertinggi dan cost terendah sebagai yang paling efektif.

Urutkan usaha dari yang paling efektif:

  1. Usaha jenis D (Usaha Daging Sapi)

    • Total cost (x) = 1.5
    • Total pendapatan (y) = 0.5
  2. Usaha jenis A (Ayam Potong)

    • Total cost (x) = -3
    • Total pendapatan (y) = 2
  3. Usaha jenis B (Bawang Goreng)

    • Total cost (x) = 4
    • Total pendapatan (y) = -15
  4. Usaha jenis C (Usaha Cincau)

    • Total cost (x) = -10
    • Total pendapatan (y) = -12

Interpretasi

  1. Usaha jenis D (Usaha Daging Sapi) memiliki nilai x positif yang rendah dan pendapatan y positif. Meskipun pendapatan tidak terlalu tinggi, cost yang rendah membuat usaha ini paling efektif.
  2. Usaha jenis A (Ayam Potong) memiliki cost negatif yang berarti mungkin ada keuntungan atau pendapatan lebih dari yang diperkirakan, namun nilai absolut pendapatan yang relatif rendah.
  3. Usaha jenis B (Bawan Goreng) memiliki cost tinggi dan pendapatan negatif, menunjukkan ketidak efektifan.
  4. Usaha jenis C (Usaha Cincau) memiliki cost negatif besar dan pendapatan negatif, menjadikannya paling tidak efektif.

Dengan pendekatan ini, Usaha jenis D (Usaha Daging Sapi) adalah yang paling efektif dan layak untuk dipertimbangkan lebih lanjut.

Langkah V : Proposal Singkat

1. Latar Belakang

Usaha daging sapi memiliki prospek baik dengan permintaan stabil dari rumah tangga, restoran, dan hotel.

2. Deskripsi Usaha

Fokus pada penjualan daging sapi segar berkualitas tinggi dengan berbagai potongan yang diminati pasar.

3. Analisis Pasar

Target pasar utama adalah konsumen lokal dan bisnis seperti restoran dan hotel. Tren makanan sehat meningkatkan permintaan daging sapi berkualitas.

4. Rencana Operasional

  • Pengadaan: Bekerja dengan peternak lokal untuk mendapatkan sapi berkualitas.
  • Pemrosesan: Pemotongan dan pengemasan sesuai standar higienis.
  • Distribusi: Penjualan langsung dan pengiriman ke restoran dan hotel.

5. Analisis Keuangan

  • Total Cost (x): 1.5
  • Total Pendapatan (y): 0.5

Dengan cost rendah dan pendapatan positif, usaha ini berpotensi menguntungkan.

Analisis SWOT Usaha Daging Sapi

Strengths (Kekuatan):

  • Pasar yang stabil dan luas.
  • Produk berkualitas tinggi.
  • Jaringan distribusi yang efisien.

Weaknesses (Kelemahan):

  • Ketergantungan pada suplai dari peternak lokal.
  • Biaya awal untuk infrastruktur distribusi.

Opportunities (Peluang):

  • Meningkatnya permintaan untuk produk daging berkualitas.
  • Ekspansi ke pasar baru dan diversifikasi produk.

Threats (Ancaman):

  • Fluktuasi harga daging sapi.
  • Persaingan dari usaha serupa.

Analisis STP untuk usaha daging sapi:

  1. Segmentasi: Memisahkan pasar berdasarkan demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan), psikografis (gaya hidup, nilai-nilai), dan perilaku konsumen terhadap daging sapi.

  2. Targeting: Menentukan segmen pasar yang paling menarik dan strategis, seperti konsumen yang menghargai kualitas premium atau daging sapi organik.

  3. Positioning: Menetapkan posisi unik di pasar dengan fokus pada kualitas, keberlanjutan, atau nilai tambah lainnya dari produk daging sapi.

Analisis BCG

  1. Stars (Bintang): Pangsa pasar tinggi di pasar berkembang pesat. Investasi besar untuk mempertahankan posisi pasar.

  2. Cash Cows (Sapi Perah): Pangsa pasar besar di pasar stabil. Maksimalkan keuntungan dengan efisiensi operasional.

  3. Question Marks (Tanda Tanya): Pertumbuhan pasar tinggi, pangsa pasar rendah. Investasi untuk meningkatkan pangsa pasar atau evaluasi ulang.

  4. Dogs (Anjing): Pangsa pasar kecil di pasar stagnan. Pertimbangkan untuk menutup atau menjual jika tidak menguntungkan.

Dengan memahami posisi usaha daging sapi dalam matriks BCG ini, dapat ditentukan strategi yang tepat untuk setiap kategori.

Analisis 7P

  1. Product (Produk): Jenis daging sapi dan kualitasnya.

  2. Price (Harga): Strategi penetapan harga.

  3. Place (Tempat): Saluran distribusi.

  4. Promotion (Promosi): Kegiatan pemasaran dan promosi.

  5. People (Orang): Keterampilan staf dalam memberikan pelayanan.

  6. Process (Proses): Proses operasional dari pemotongan hingga pengiriman.

  7. Physical Evidence (Bukti Fisik): Kondisi tempat penjualan dan produk.

Dengan mempertimbangkan semua elemen ini, usaha daging sapi dapat meningkatkan strategi pemasaran dan operasional secara efektif

https://www.kanjabung.com/daging-sapi-termahal-di-dunia/
https://www.kanjabung.com/daging-sapi-termahal-di-dunia/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun