Dalam Pocadi tersebut, banyak sekali buku-buku yang bisa dijadikan referensi karena ini secara nasional, tentu buku yang ada di Pocadi itu diupdate secara terus menerus.
Plt Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menuturkan agar masyarakat tidak khawatir terkait buku-buku yang ada akan ketinggalan jaman, sebab koleksinya adalah koleksi nasional.
Dalam hal ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga sudah melakukan sosialisasi dan menggalakkan perpustakaan Desa. Ada 262 Desa yang sudah memiliki perpusdes, agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
“Namun untuk Pocadi ini baru bisa dilakukan di MPP karena keterbatasan server dan perangkat hardware. Harapannya, perpustakaan bisa meningkatkan dan mengembangkan perananya, dan juga menjadi wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan kemampuan diri masyarakat Bojonegoro kususnya pelajar dan mahasiswa, yang menjadi tumpuan yang menjadi tumpuan generasi yang akan datang,” pungkasnya dalam sambutan.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Abdullah Umar yang hadir dalam acara menyampaikan untuk meningkatkan fasilitas di Perpustakaan Desa. Sebab di era digital, banyak sekali masyarakat khususnya anak-anak muda yang kurang terarah, dalam menggunakan Digital.
“Kita Dari DPRD siap mensuport terkait program-program maupun kegiatan yang digagas masyarakat maupun OPD atau Dinas, dalam rangka untuk masyarakat cerdas diera Digirtal ini, juga merupakan tugas kita bersama dalam rangka menangkap era digitalisasi. Lomba yang dilakukan hari ini merupakan hal positif sebagai hiburan yang disajikan sesuai dan terarah,” tutup Abdullah Umar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H