Mohon tunggu...
delfa adelia
delfa adelia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Jalan Kaki Tak Lagi Menarik Hati

31 Oktober 2017   22:24 Diperbarui: 1 November 2017   17:37 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trotoar Jalan yang Fungsinya Telah Berubah (Dokumen pribadi)

Selain itu bukti nyata tidak dihargainya para pejalan kaki adalah pada saat akan menyebrang jalan. Para pejalan kaki yang akan menyebrang jalan terkadang tidak bisa dengan nyaman untuk menyebrang jalan. Para pengendara yang tidak mau mengalah kepada penyebrang jalan menyebabkan ketakutan warga untuk menyebrang jalan. Tidak adanya zebra cross maupun tempat penyebrangan khusus semakin membuat warga semakin enggan untuk berjalan. Adapun fasilitas, tetapi terkadang sudah rusak ataupun tidak layak untuk dilewati, yang justru akan membahayakan para penggunanya.

Ketidaknyamanan masyarakat untuk berjalan kaki juga disebabkan oleh tingkat kriminalitas yang masih tinggi di Indonesia. Masyarakat merasa tidak aman saat berjalan kaki karena adanya ketakutan akan tindak kriminalitas. Anak-anak sekolah yang dulu saat pulang sekolah banyak yang berjalan kaki, kini sudah jarang terlihat. Banyak dari mereka yang memilih untuk diantar jemput orang tuanya. Ini terjadi karna rasa kurang aman yang dirasakan baik anak maupun orang tua. 

Tingkat kriminalitas yang semakin tinggi ini pulalah yang menyebabkan rasa tidak aman itu. Bahkan ada beberapa anak yang membawa kendaraan pribadi untuk ke sekolah. Padahal umur merekapun belum cukup pantas untuk diberi tanggung jawab membawa kendaraan sendiri.

Warga yang semakin malas untuk berjalan kaki ini akhirnya beralih untuk menggunakan kendaraan pribadi karena kepraktisan dan kenyamanannya. Hal ini yang menyebabkan kemacetan semakin meningkat di Indonesia. Pemerintah yang justru terfokus pada kemacetan ini seharusnya juga memperhatikan fasilitas bagi pejalan kaki. Jika fasilitas pejalan kaki semakin membaik akan timbul kenyamanan di setiap masyarakat. 

Perlu juga adanya kesadaran dari masyarakat untuk tidak menyalahi aturan dengan mendirikan bangunan-bangunan yang menggangu fasilitas pejalan kaki. Sehingga dengan adanya keseimbangan kontribusi dari pemerintah dan masyarakat ini, harapanya semakin banyak masyarakat yang beralih untuk berjalan kaki dibandingkan dengan naik kendaraan pribadi, yang juga berdampak pada turunnya kemacetan di Indonesia.

Riska Febyaningtyas A15.2017.00967

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun