Dalam ladang kehidupanku, engkau adalah sinar mentari yang tak pernah pudar,
Tak ubahnya bagai bintang di tengah kegelapan malam yang sepi.
Dengan sentuhan lembutmu, engkau membangun benteng perlindunganku,
Seolah-olah engkau adalah pelangi setelah hujan deras melanda.
Di dalam lautan perjuangan, engkau adalah mercusuar yang menuntunku,
Menyemangatiku dengan sorot matamu yang penuh kasih.
Engkau adalah lukisan indah dalam kanvas hidupku,
Menggunakan warna-warna kebahagiaan untuk melukiskan kisah kebersamaan kita.
Walaupun kadang terasa rapuh, namun engkau adalah batu karang yang kokoh,
Tetap tegar di tengah badai yang menghantam dengan anggunnya.
Dalam pelukanmu, terdapat kehangatan yang mengalir bak sungai yang tenang,
Membawa ketenangan di tengah badai yang menerpa.
Setiap kata yang keluar dari bibirmu, adalah lagu penghibur bagi hatiku,
Seperti melodi yang merdu mengalun di alam pikiranku.
Engkau adalah puitis yang tiada tanding, mengukir kata-kata indah dalam hatiku,
Seakan-akan engkau adalah puisi terindah yang pernah kutemui dalam hidupku.
Ibu, dalam kehidupan ini, engkau adalah titik pusat yang mengikat segalanya,
Sebuah magnet yang tak pernah lelah menarikku kembali ke pelukmu.
Denganmu, segalanya terasa mungkin, seperti bunga yang merekah di musim semi,
Ibu, engkau adalah pahlawan sejati, sosok paling istimewa dalam duniaku.
Dalam kehangatan cinta yang tak terungkapkan, engkau melambangkan keajaiban,
Seperti mawar yang mekar di padang gurun yang tandus.
Dengan tanganmu yang lembut, engkau membentuk karakterku,
Seolah-olah engkau adalah pematung yang mengukir kehidupanku dari batu kasar.
Dalam kelemahan, engkau adalah kekuatan yang tak terbantahkan,
Menyirami tanah kering hatiku dengan embun kesabaran dan pengertian.
Engkau adalah cahaya di ujung terowongan gelap,
Mengajarkanku bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Dengan sayapmu yang melindungiku, engkau mengajari aku tentang kebebasan,
Seperti burung yang terbang bebas di angkasa biru.
Engkau adalah kompas yang menuntunku di lautan kehidupan yang tak terduga,
Menjadi arah yang jelas di tengah samudra yang luas.
Ibu, dalam setiap tarikan napasmu, ada doa yang terucap untukku,
Seakan-akan engkau adalah pendeta yang memohon perlindungan untuk anaknya.
Dalam setiap pelukanmu, terdapat keajaiban penyembuhan yang tak terlukiskan,
Menghapus luka dan menenangkan jiwa yang resah.
Engkau adalah kisah yang tak pernah bosan untuk kubaca berulang kali,
Seperti buku favorit yang selalu memberikan hikmah baru setiap kali kubukanya.
Ibu, engkau adalah anugerah terbesar dalam hidupku,
Dan dalam hatiku, hanya ada satu kata yang mampu mengungkapkan betapa hebatnya engkau: Ibu.
Terima kasih, ibu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H