Mohon tunggu...
Dela Tiara Putri
Dela Tiara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, thank you for checking my profile. My name is Dela Tiara Putri, a science education student based in Ponorogo, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

7 Nasihat dari Maulana Jalaluddin Rumi

5 Februari 2023   08:10 Diperbarui: 5 Februari 2023   08:15 2484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadilah engkau apa adanya. Karena hidup akan bahagia tanpa sandiwara. Berikut ini 7 nasihat dari Maulana Jalaluddin Rumi.

  1. Dermawan dan suka menolong. Orang yang mencintai patutnya dermawan dan suka menolong seperti sungai. Sungai akan selalu memberi apa saja kepada masyarakat dan sekitarnya. Kalau dalam belajar peradaban manusia awal, kita akan sering mendengar bahwa sungai itu adalah sumber kehidupan. Sungai tidak mengharapkan balasan, meskipun kita membalasnya dengan hal-hal yang buruk, seperti sampah dan kotoran. Namun, sungai akan selalu memberikan banyak hal. Jadilah orang yang pemurah, dermawan dan penolong.

  2. Kebaikan dan ketulusan bagaikan matahari. Matahari akan memberikan cahaya terangnya kepada siapa saja dan tidak milih-milih. Orang yang tulus ya seperti itu, tapi kalau tulusnya masih milih-milih itu namanya pamrih. Maka jadilah seperti matahari yang tidak pilih-pilih.

  3. Memaafkan seperti malam. Malam itu artinya gelap, pekat, sudah tidak ada apa-apa, sudah tidak melihat apa-apa lagi. Jadi, kalau sudah memaafkan seseorang anggap semuanya itu sudah tidak kelihatan, sudah lenyap, seperti malam yang pekat yang sudah tidak bisa melihat apa-apa lagi dan tidak tersisa. Karena terkadang kita sudah memaafkan, tetapi masih sedikit-sedikit ingin balas dendam. Orang yang terbiasa memendam perasaan, maka jatuhnya akan menjadi ringan. Namun, bagi mereka yang tidak terbiasa, di setiap detiknya ibarat sayatan yang siap mengganggu kenyamanan di setiap harinya.

  4. Dalam hal kemarahan, jadilah seperti mayat yang diam, jangan ngapa-ngapain. Bahkan, dalam hadis dijelaskan kalau sedang marah ketika berdiri, maka duduklah, jika masih marah wudhu dan bila perlu sholat. Jangan memutuskan sesuatu untuk melakukan sesuatu saat marah. Biasanya orang yang lagi marah, bahasanya tidak teratur. Jadi ketika marah, ditunda dulu ngomongnya, nanti saja.

  5. Kesederhanaan dan rendah hati seperti bumi. Sederhana itu apa adanya dan tidak dibuat-buat, levelnya segitu. Sederhana itu ya biasa saja, tidak berlebihan, sesuai kondisi dan tidak dimiskin-miskinkan. Dalam kondisi ini, jadilah seperti bumi yang rendah hati. Meski dalam bumi terkandung banyak emas, logam, mineral, tapi dia tidak pernah gaya dan rendah hati meski sering diinjak-injak. Bumi nggak pernah komplain, meski kita sering merusak misalnya dengan membuang kotoran dan malahan bumi malah memberikan kita makanan. 

  6. Toleransi ibarat laut. Laut itu luas, apapun bisa masuk sehingga mampu menampung apapun, baik yang indah-indah atau yang kotor. Ketika melihat laut hati akan menjadi lapang, senang. Jadilah toleran yang terbuka, menerima apa saja. 

  7. Jadilah apa adanya. Tidak perlu melihat keluar, lihat diri sendiri. Tidak perlu banyak acting, tidak perlu banyak gaya karena ujung-ujungnya akan menyusahkan. Perankan dirimu apa adanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun