PENGERTIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA KANAK KANAK PADA USIA 7-12 TAHUN
Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne dalam Jamaris, 2006). Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang/anak itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Pola pikir manusia berkembang sesuai dengan pertumbuhan syaraf otaknya. Karena daya pikir menunjukkan fungsi otak, kemampuan berpikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Pertumbuhan syaraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik. Oleh karena itu, seorang individu akan mengalami perkembangan kemampuan berfikir ketikan pertumbuhan syaraf pusat telah mencapai fase matang. Perkembangan berfikir diawali dengan mengenal dunia luar. Respon terhadap rangsangan dari luar pada awalnya belum terkoordinasi secara baik. Hamper semua respon yang diberikan bersifat reflek.
Perkembangan Bicara/Bahasa Masa Kanak-Kanak (usia 7-12)Tahun.
Bahasa merupakan perwujudan fungsi-fungsi kognitif. Pada masa kanak-kanak awal perkembangan
bahasa ditandai dengan:
- Dapat menyusun kalimat tunggal yang sempurna
- Dapat membentuk kata-kata baru yang lucu
- Dapat menyatakan pendapatnya tentang perbandingan
- Mampu menyusun kalimat majemuk
- Timbul pertanyaan-pertanyaan: apa sebab, mengapa demikian, dst.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perkembangan berbahasa menurut Syamsul
yusuf, yaitu: kematangan pada organ-organ yang berfungsi untuk berbicara dan proses
belajar. Kedua proses ini berlangsung sejak masa bayi. Dengan adanya dua faktor tersebut
individu dapat mengembangkan keterampilannya berbahasa sebagai berikut:
1. Mampu berkomunikasi dengan orang lain
2. Mampu menyatakn isi hatinya (perasaannya).
3. Terampil mengolah informasi yang diterimanya.
4. Mampu mengembangkan kepribadiannya, seperti dalam hal menyatakn sikap dan keyakinannya.
Perkembangan Sosial Masa Kanak-Kanak (usia 7-12)Tahun.
Sejalan dengan pertambahan usia, lingkup hubungan social anak bertambah, dari yang semula hanya dengan keluarga inti, kemudian secara berangsur-angsur meluas kepada orang lain diluar keluarga inti. Untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitarnya, maka anak perlu mengembangkan keterampilan social yang baik. Perkembangan social menunjuk pada perkembangan keterampilan social dan kematangan emosi yang diperlukan untuk menjalin hubungan dan berhubungan dengan orang lain, termasuk juga berempati dan memahami kebutuhan orang lain (Herlina, 2013).
Perkembangan Emosional Masa Kanak-Kanak (usia 7-12) Tahun.
Emosi adalah suatu keadaan yang kompleks dapat berupa perasaan atau pikiran yang ditandai
oleh perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang. Pada masa kanak-kanak awal, anak sering mengalami temper tantrum yaitu suatu luapan emosi yang meledak-kedak dan tidak terkendali.
Ciri-ciri anak yang mengalami tempertantrum yaitu :
1. Memiliki kebiasaan tidur, makan, dan buang air besar tidak teratur
2. Sulit menyukai situasi, makanan, dan orang-orang baru
3. Lambat dalam beradaptasi dengan lingkungan
4. Moodnya (suasana hati) lebih sering negative
5. Mudah terprovokasi
6. Sulit dialihkan perhatiannya
Perkembangan Emosional Anak Usia Antara 9 sampai 12 Tahun
- Karakteristik Emosi Anak
- Jenis-Jenis Emosi
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Pada Anak
- Masalah-Masalah yang Muncul Dalam Perkembangan Emosi Anak
- Usaha-Usaha yang Dapat Dilakukan Orang Tua dan Guru untuk Mewujudkan Perkembangan Emosi Anak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H