Mohon tunggu...
Humaniora

Perkembangan Psikososial AUD (3-6 tahun)

28 November 2016   18:52 Diperbarui: 28 November 2016   18:56 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Konsep diri yaitu gambaran keseluruhan dari kemampuan dan karakter tentang diri sendiri.

Analisis neo-Piagetian menggambarkan peralihan pada anak usia 3-6 tahun muncul dalam 3 tahap :

  • Representasi tunggal adalah tahap awal dari perkembangan.
  • Pemetaan representasi adalah tahap kedua dari perkembangan
  • Sistem representasi adalah tahap terakhir dalam perkembangan

Identitas Gender

Identitas gender adalah kesadaran yang dibangun pada anak usia dini bahwa ia seorang laki-laki atau perempuan.

Gangguan Identitas Gender

  • Berkeinginan kuat menjadi anggota gender lawan jenisnya
  • Mempunyai keinginan berpartisipasi dalam aktivitas permainan yang sesuai dengan lawan jenisnya.
  • Gangguan identitas gender dapat berakhir pada remaja ketika anak – anak mulai dapat menerima identitas gender. Tetapi juga dapat terus berlangsung sampai remaja bahkan hingga dewasa sehingga mungkin menjadi gay atau lesbian.

Definisi dari permainan bagi anak adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri. (Hetherington & Parke, 1979)

TINGKAT-TINGKAT KOGNITIF DALAM BERMAIN

  • bermain funsional (kadang-kadang disebut bermain gerak) berisi praktik-praktik pengulangan dalam gerakan otot besar.
  • bermain konstruktif (disebut juga bermain objek) adalah permainan yang menggunakan objek atau meterial untuk membuat sesuatu.
  • bermain dramatis (juga disebut permainan pura-pura, permainan fantasi atau imajinatif), melibatkan objek imajiner, aksi, peran yang mengunakan fungsi-fungsi simbolis yang muncul dibagian akhir tahun kedua(Piaget, 1962)

Fungsi permainan

1. Fungsi konitif (Piaget 1962) Menjelajahi lingkungan, mempelajari objek-objek di sekitarnya dan belajar memecahkan masalah. Mengembangkan potensi dan keterampilan dengan cara menyenangkan.

2. Fungsi Sosial, dapat meningkatkan perkembangan sosial (dramatical play)

3. Fungsi Emosi, permainan memberikan perasaan senang dan anak dapat melepaskan energi

Gaya Pengasuhan :

1. Pola Asuh Otoriter

Ciri-ciri:

  • Orang tua cenderung terpisah dengan anak dan kurang hangat.
  • Anak cenderung tidak senang.

2. Pola Asuh Permisif

Ciri-ciri:

  • Orang tua cenderung hangat, tidak terlalu mengontrol, dan tidak terlalu menuntut.
  • Anak kurang dapat mengontrol diri dan menjadi kurang dewasa.

3. Pola Asuh Otoritatif

Ciri-ciri:

  • Orang tua menjelaskan alasan dibalik keputusan mereka dan menyukai disiplin induktif.
  • Anak menjadi mandiri, memiliki kontrol diri, dan merasa aman.

Perilaku Khusus

1. Perilaku Prososial

Yaitu tindakan suka rela yang bertujuan untuk memberikan manfaat pada orang lain.

2. Ketakutan

yaitu rasa takut yang muncul dari pengalaman sendiri atau dari mendengar cerita tentang pengalaman orang lain.

2. Agresi, dibagi menjadi tiga:

a. Agresi Instrumental yaitu agresi yang digunakan sebagai instrument untuk mencapai tujuan anak.

b. Agresi Terbuka (langsung) yaitu agresi yang terbuka ditujukan langsung untuk mencapai pada

targetnya.

c. Agresi Relasi (tidak langsung) yaitu agresi yang ditujukan untuk merusak atau mencampuri hubungan dengan orang lain, reputasi atau kesejahteraan psikologis.

Hubungan dengan orang Lain

  • Hubungan Dengan Orang Tua

Kasih sayang Orang Tua atau pengasuh pada tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kunci utama perkembangan sosial anak dan ini merupakan dasar bagi perkembangan emosional dan sosial anak.

  • Hubungan Dengan Saudara Kandung

Interaksi antara saudara juga dapat membentuk kemampuan sosialisasi anak karena anak dibiasakan untuk dapat berinteraksi dengan orang lain dan bisa bertindak sebagai dukungan emosional ,saingan dan mitra komunikasi (carlson,1995)

  • Hubungan Dengan Teman Sebaya (Peer)

Interaksi sosial anak dengan anak yang lain diluar keluarga menyediakan kesempatan untuk berbaur dengan mereka yang berstatus sama, mengembangkan hubungan dengaperbandingan identitas sosial, menemukanperbedaan sosial dari keluarga,

mengembangkan kemampuan karakter

kompetisi sosial pada anak dan interaksi

merupakan peran yang sangat penting pada

perkembangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun