Mohon tunggu...
dela putri
dela putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo nama saya dela yurike putri asal bangka belitung, saya mahasiswa uad angkatan 22

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Anak Hilang

1 Agustus 2023   23:03 Diperbarui: 1 Agustus 2023   23:07 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SI ANAK HILANG
 
 
 
                  Ibu Shanti dan Pak Harto adalah sepasang suami istri yang tinggal dikampung dengan keadaan ekonomi yang sangat pas pasan, boro boro untuk makan enak hanya cukup untuk membeli beras saja Ibu Shanti sudah sangat bersyukur dengan hal itu, setelah 1 tahun umur pernikahan keduanya belum dikaruniai seorang anak, namun hal itu tidak menjadikan keharmonisan keduanya memudar, keharmonisan keduanya tampak dari kebiasaan setiap paginya yang duduk sambil menyantap roti dan teh manis anget diteras rumahnya dan saling suap menyuap, tak lupa 2 lembar koran yang terletak persis disamping Ibu Shanti dan Pak Harto, keduanya merupakan lulusan sarjana Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, tak heran jika sangat gemar membaca. Pagi itu cuaca sangat cerah, tiba tiba tetangga yang bernama Cucung lewat samping rumahnya “So sweet banget suap suapan begitu, lupa ya kalo belum punya anak, jangan tentram tentram deh sono usaha biar subur kandungannya, ga malu sama saya yang udah punya 3 anak” dengan nada tinggi dan sedikit merendahkan. Tak selang lama sotak Pak Harto menjawab “Alhamdulillah mbak…” nada lembut yang ia keluarkan dari mulutnya menggambarkan kalua ia mempunyai sifat yang lemah lembut.
 
Hari pun terus berjalan, tepat di usia 5 tahun pernikahan, akhirnya keduanya mempunyai seorang anak laki laki, dengan kerja keras dan susah payahnya selama bertahun tahun ini, anak laki laki tersebut diberi nama Zaky Marbeto, semenjak kehadiran Zaky kehangatan rumah tangga menyelimuti keluarga Pak Harto. Tak terasa umur Zaky saat ini 17 tahun, tahun depan Zaky menjadi mahasiswa baru di Universitas Ahmad Dahlan, alasan ia memilih Univ tersebut karena tak jauh dari rumahnya.Tepat 3 tahun 7 bulan  Zaky lulus dari UAD, ia mencari pekerjaan di Eropa karena ia tidak terlalu suka pekerjaan di Negaranya sendiri. 4 bulan setelah Zaky menganggur, akhirnya mimpi nya untuk bekerja di Eropa tergapai, ia pun berangkat ke Bandara YIA dan diantar oleh kedua orang tuanya. Tak terasa bertahun tahun ia menempati Negara orang, ia lupa dengan kampung halaman, dengan sifat nya yang memang sedikit sombong dan angkuh ia tidak peduli dengan keadaan kedua orangtuanya dikampung.
Zaky berpuluh puluh tahun tidak pernah menemui atau sekedar menjenguk kedua orang tuanya, bahkan pada saat hari-hari besar sekalipun seperti lebaran ia tidak pernah ingat kedua orang tuanya, ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan dunianya, saking sibuknya ia tidak hanya lupa dengan orang tua nya saja tetapi juga lupa kalau ia sampai sekarang belum mempunyai pasangan hidup, zaky sudah telalu lama hidup sendiri dia juga menyadari bahwa ia tidak bisa terus sendiri tentu butuh seseorang untuk mendampingi hidupnya, hingga suatu ketika pada saat zaky lagi bersantai di suatu cafe ia melihat seorang wanita yang berparas cantik nan anggun yang sedang duduk sendirian zaky akui bahwa wanita tersebut sangatlah menarik perhatiannya, ia sangat ingin berkenalan dengan wanita tersebut tetapi ia tidak memiliki keberanian lebih untuk mendekati wanita itu, dengan tersenyum manis zaky hanya bergumam dalam hati “jika memang ditakdirkan maka suatu saat nanti kita pasti akan bertemu kembali” ucapnya, lalu ia pun kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda, tak lama setelah itu Zaky pun menoleh ketempat dimana wanita yang tadi sempat ia kagumi duduk, ia pun tidak menemukan wanita itu lagi tetapi ia tak sengaja melihat benda diatas meja yang sempat wanita itu duduki, kemudian Zaky berdiri dan menghampiri meja tersebut dan mengambil benda yang tak lain adalah dompet yang kemungkinan punya wanita tersebut, lalu secara perlahan ia membukannya dan melihat identitas yang terdapat didalamnya yang tak lain dan tak bukan adalah milik wanita yang tadi sempet ia kagumi secara diam-diam. Zaky tersenyum dan berniat untuk mengembalikan dompet wanita tersebut, kemudian bergegas mengemasi barang-barangnya untuk kembali ke kantornya dan melanjutkan pekerjaannya seperti biasa.
Keesokan harinya zaky kembali lagi ke cafe yang dimana ia menemukan cinta pandangan pertamanya. setelah sampai di cafe zaky langsung bertanya ke barista cafe, “mas kemaren ada yang ngeluh kehilangan barang ga” lalu dijawab oleh barista cafe “oh iya ada, tapi sayangnya barang yang dicari tidak ada disini”,setelah mendengar jawaban itu zaky langsung tersenyum, ia senang karena melihat peluang untuk bisa berkenalan dengan si pemilik dompet yang ia temui. dengan bermodalkan alamat yang ada di KTP, zaky menjalankan niatnya untuk mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya. setelah sampai tujuan zaky langsung mengetuk pintu.
“Assalamualaikum.” salam zaky sambil mengetuk pintu.
pintu terbuka dan betapa terkesimanya zaky melihat perempuan yang membuka pintu sambil memberi salam itu. perempuan pemilik dompet itu bernama Mily, Mily adalah gadis yang zaky temui di cafe
“waalaikumsallam.” mily memberi salam sambil tersenyum tipis menatap zaky.
Setelah melihat mily yang tersenyum kepada zaky disitu zaky mengetahui bahwa hatinya telah berbunga-bunga, perkenalan mereka pun terjadi begitu saja. Berbincang seadanya dan saling melemparkan senyum, Mily sendiri ternyata merupakan warga negara indonesia sama seperti Zaky, mengetahui hal itu Zaky merasa sangat senang. Sampai satu minggu setelah pertemuan pertama, mereka pun bertemu kembail di cafe tempat pertama mereka bertemu, Zaky mungkin tidak tau bagaimana rasanya diatas awan dan terbang tinggi menggapai bintang, bertahun-tahun ia hanya melingdungi dirinya sendiri dalam ruang yang sepi namun, semua itu berubah setelah mengenal Mily. Mily merasa nyaman ketika berada disamping zaky, tak lama setelah melewati masa PDKT mereka berdua memutuskan untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Setelah lama menjalin hubungan dengan zaky mily berencana mengajak zaky untuk pergi ke Indonesia dan bertemu dengan kedua orang tuanya, saat mereka memiliki waktu libur Zaky dan Mily memutuskan untuk kembali ke Indonesia yang tujuannya untuk mengenalkan keluarga satu sama lain. Mily pulang tanpa mengabari keluarganya karena ingin memberikan kejutan. “hari spesial setelah bertahun” tidak pulang kampung, akhirnya bisa pulang tanpa memberi tahu mereka, sekalian ngenalin calon suami ke ibu” ucap Mily sambil menggenggam tangan Zaky.
Beberapa jam mereka menempuh perjalanan pulang, setelah sampai di Bandara YIA, Mily menelfon ibunya untuk meminta tolong menjempunya, setelah beberapa menit akhirnya ayah dan ibu Mily datang, dengan raut wajah Zaky yang berubah pucat dalam sekejap, dan disusul raut wajah kedua orang tua Mily yang tak habis habisnya memandang  Zaky, akhirnya Mily pun menegur
"Ada apa sih Bu?, anaknya baru pulang dari negara orang bukannya seneng malah tampak heran begitu". ( dengan nada yang tampak heran)
Tak lama Mily menanyakan itu, Zaky pun angkat bicara memanggil
"Iii-buu???????" (dengan nada yang terbata bata)
"Nak Mily, kau kenal pria ini darimana sayang, ini yang kau bilang ingin dikenalkan kepada kami, dan yang katanya calon suamimu itu?" ( ibu menangkat bicara dengan nada yang halus)
Mily menjawab
"Mily mengenal pria ini sewaktu Mily di eropa bu.., memangnya kenapa?"
Tapapan mata Zaky masih kosong, begitupun suami dari Bu Shanti.
Ibu pun menjelaskan semua yang terjadi
"Nakku.. sebetulnya Zaky adalah putra ibu, jadi kalian adalah saudara, saking sibuknya kakakmu Zaky ini sampai ia lupa untuk menengok keluarganya dikampung halaman, jadi kami tidak pernah bertemu dengan kakakmu bertahun tahun lamanya"
Mereka hening sesaat, setelah 10 menit tidak ada yang menyuarakan isi hatinya, Mily pun menjawab perkataan ibu
"Bu.. Jika semua ini benar, maka Mily tidak akan menikah dengan kakak Mily sendiri"
Ayah pun ikut angkat bicara
"Nak kemarilah peluk kami, jangan pernah tinggalkan kami lagi ya Nak.. Cukup kemarin pertama dan terakhir. Untuk kalian berdua.. kalian ini adik kakak Ayah harap kalian bisa menerima keputusan Ayah dan Ibu yang tentu tidak akan merestui kalian"
Suasana bandara yang ramai pun terasa lebih sepi dari biasanya, setelah mereka mengeluarkan isi hatinya masing masing, akhirnya merekapun pulang ke satu atap yang sama.

cerpen diatas merupakan alihwahana dari puisi yang berjudul “Si anak hilang” karya Sitor Situmorang. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun