Mohon tunggu...
dela putri
dela putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo nama saya dela yurike putri asal bangka belitung, saya mahasiswa uad angkatan 22

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sastra sebagai Media dalam Membentuk Kepribadian Anak

1 Agustus 2023   17:25 Diperbarui: 1 Agustus 2023   19:39 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sastra sebagai media dalam membentuk kepribadian anak

Karya Sastra merupakan hasil karya cipta yang bersifat imajinatif sastra juga bisa disebut sebagai bentuk ungkapan manusia berdasarkan pemikiran, pengalaman hingga perasaan yang ia tuangkan sehingga terbentuk sebuah karya. Karya sastra biasanya mengandung nilai-nilai kehidupan yang baik dan dikemas dengan Bahasa yang indah.

Mengapa sastra dibutuhkan dalam perkembangan anak?

Pada dasarnya semua orang membutuhkan sastra, terlebih anak-anak dimana mereka sedang berada dalam masa peka mengembangkan, dan memperoleh berbagai nilai kehidupan. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar oleh karena itu sastra merupakan media yang tepat untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang baik kepada anak. Melalui karya sastra anak dapat memperoleh dan mempelajari berbagai persolan hidup. Terlebih karya sastra biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga dapat menjadi media hiburan juga bagi anak-anak.

Karya sastra yang dapat dinikmatik oleh anak-anak dinamakan sastra anak, penceritaan sastra ini lebiih berfokus pada sudut pandang anak-anak. Yang membedakan sastra anak dengan sastra yang lainnya ada pada isinya yang dimana sastra anak lebih berisikan rasa kesenangan, petualangan dan cita-cita anak. Sastra anak tentunya memiliki nilai-nilai kehidupan yang dapat berpengaruh baik untuk perkembangan kejiwaan anak.

Sastra anak diyakini dapat menjadi media dalam memupuk dan menegmbangkan nilai-nilai yang baik untuk anak, hal ini dapat menjadi salah satu Langkah untuk membentuk generasi yang berkualitas dan berkarakter. Kepribadian anak dapat terbentuk oleh lingkungan disekitarnya, termasuk kegiatan anak dalam bersastra. Karena sastra diyakini dapat dipergunakan dalam mempengaruhi pikiran seseorang oleh karena itu sastra dapat menjadi sarana dalam memupuk nilai-nilai kehidupan yang baik untuk anak.

Peran orang tua dalam memperkenalkan sastra anak

Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan kepribadian anak, terkadang orang tua mengabaikan peran sastra anak dalam membentuk karaktristik anak. Padahal beberapa penelitian menyatakan bahwa sastra dapat menumbuhkan karakter yang baik, menanamkan nilai akhlak dan budi pekerti yang baik untuk anak. Seharusnya peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memperkenalkan sastra kepada anak, supaya bacaan yang anak-anak baca dapat sesuai dan tepat.

 Para orang tua harus tau bahwasanya karya satra dapat dijadikan sebagai upaya menanamkan karakter yang baik bagi anak. Maka dari itu orang tua harus mengatur strategi agar anak-anak senang membaca karya sastra. Apabila anak sudah menyukai karya sastra dan minat mereka terhadap karya sastra terbangun dan mulai membaca nya maka mereka akan banyak menemukan nilai-nilai yang terkandung didalamnya secara mandiri, mereka akan menyerap nilai-nilai agama, moral, budaya dan lain sebagainya. Dengan begitu kepribadian baik akan terbangun dalam diri anak-anak.

Para orang tua jangan menyepelekan kesempatan untuk memperkenalkan karya sastra kepada anak karena masa anak-anak merupakan waktu yng tepat untuk membentuk kepribadian yang baik. Masa anak-anak merupakan masa dimana mereka membentuk jati diri dan ini merupakan investasi masa depan untuk bangsa kita.

Pemanfaatan sastra anak dalam membentuk kepribadian yang baik

Dengan membaca karya sastra anak akan belajar mengendalikan emosinya dan lebih stabil. Karena dengan membaca karya sastra melatih anak untuk berpikir dan bertindak positif karena mempelajari kompleksitas hidup yang disajikan dalam sastra anak. Ini telah membuktikan bahwa dengan membaca sastra anak, anak akan menyerap nilai-nilai positif dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sastra anak sebagai media dalam membentuk karakter anak karena sastra anak umumnya dibuat berdasarkan sudut pandang anak-anak, bisa dikatakan juga sebagai karya sastra imajinatif yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak yang dipahami dan di lihat anak-anak. 

Oleh karena itu sastra anak dapat dengan mudah menguasai cara berpikir anak, hal ini bisa menjadi celah untuk menanamkan nilai moral yang baik pada anak. Melalui karya sastra, anak-anak bisa melakukan olah batin, olah rasa dan olah budi dan secara tidak langsung anak-anak berprilaku positif karena proses apresiasi dan berkreasi melalui karya sastra. Melalui karya sastra anak mendapatkan pengalaman baru yang belum tentu bisa mereka dapatkan di kehidupan nyata.

Bacaan seperti apa yang layak untuk anak?

Bahan bacaan harus dapat disesuaikan dengan usia anak, karena apabila bahan bacaan yang disodorkan kepada anak tidak sesuai dengan usianya maka dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Bacaan anak-anak dan bacaan orang dewasa sudah pasti berbeda, cerita dari keduanya sudah pasti memilik pola pikir yang berbeda. Lalu bacaan seperti apa yang layak untuk anak?

Sastra yang layak dibaca oleh anak-anak sudah pasti bacaan yang mengandung tema mendidik, alurnya lurus dan tidak berbelit-belit, tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik, gaya bahasanya mudah dipahami, menggunakan setting yang ada di dunia mereka dan bacaan yang imajinasi nya masih dalam jangkauan anak. Contoh bacaan
yang bisa diberikan kepada anak-anak yaitu dongeng sikancil dan kura-kura

Kenapa harus memilih bacaan yang tepat? Karena masa anak-anak ini merupakan masa diman mereka masi menjadi sebuah gelas kosong yang dimana gelas kosong tersebut harus diisi dengan hal-hal yang positif agar terbentuk kepribadian yang baik pada anak. Anak-anak sangat polos, oleh karena itu sebaikanya tidak disuguhi dengan tulisan-tulisan yang belum bisa mereka cerna dengan baik. Dengan begitu perkembangan anak bisa berjalan sewajarnya dan sesuai dengan waktunya.

Dela Yurike Putri mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun