Oleh : Alinda Kartika (10819540) Dela Putri Kemalgis (11819632) Dan Khairrifo Satria N (13819284)Â
Sabtu, 20 November 2021|16.00 WIB
Tangerang, 11/20/2021 - Saat ini coffee shop sudah menjadi gaya hidup (lifestyle) di Indonesia, bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, minum kopi adalah suatu ritual yang unik. Akhirnya minum kopi pun sudah mulai menjadi gaya hidup, baik kalangan elit, menengah, maupun masyarakat kecil.Â
Bahkan seperti layaknya suatu ritual khusus, ritual minum kopi ini membutuhkan tempat yang juga istimewa untuk menikmati kelezatan kopi.Â
Rasanya yang khas dan aromanya yang unik menjadikan kopi sebagai suatu hal yang menarik. Para penikmat kopi akan benar-benar memilih cita rasa kopi yang nikmat dan tempat yang nyaman untuk menikmatinya.Â
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini merusak tatanan perekonomian. Banyak bisnis yang harus menjalankan adaptasi dengan konsep new normal agar bisa bertahan dari tekanan pandemi. Salah satunya adalah bisnis kedai kopi.
Coffee shop merupakan salah satu sektor usaha yang terdampak pandemi, contohnya Tempat Bercerita coffee. Pemilik usaha kedai kopi pun diperkirakan semakin bersaing memperebutkan pelanggan dengan sajian minuman kopi berkualitas, harga terjangkau dan konsep gerai lebih sederhana.
Dalam setahun terakhir bisnis kedai kopi mengalami tekanan karena adanya pembatasan sosial. Sebagian besar pendapatan dari kedai kopi hanya mengandalkan dari layanan pesan antar.Â
"Pandemi ini emang agak berat, dampaknya kita jadi kekurangan omset dan orang jadi susah untuk dine in dikarenakan takut terpapar covid karena kan kebanyakan orang minum kopi datang ke tempat. Dan kita harus berpikir kreatif bagaimana caranya untuk bisa menarik konsumen" kata Fikri selaku owner Coffe TB.Â
Fikri mengakui, membuka kedai di masa pandemi jadi tantangan tersendiri. Namun, ia dan rekan-rekannya tetap percaya diri dengan menjaga protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.Â
Dan sebagai pengelola kedai kopi, pihaknya mencoba berbagai cara agar kedai tetap berjalan. Mulai dari bergabung dengan jasa pengantaran makanan-minuman, promosi dan merilis berbagai menu baru.Â
"langkah yang dilakukan saya dengan teman teman pasti mengadakan promosi, menaruh produk di gojek, grab, shopee food untuk membuat pendapatan menjadi lebih baik dan biasanya untuk promosi itu seminggu sekali atau di hari-hari tertentu tapi kalau lagi  pandemi gini seminggu dua kali" ujarnyaÂ
Selain update di sosial media khusus coffee shop, disini para tim dan pemiliknya juga biasanya memberikan update di sosial media Instagram masing masing dengan tujuan agar yang melihat tidak hanya orang yang mengikuti akun Instagram coffee shop nya saja.Â
Fikri juga mengatakan, target pasaran kedai kopi mereka untuk semua kalangan usia, mulai dari anak SMA, anak kuliahan, bahkan untuk keluarga.Â
Kedai kopi tempat bercerita juga mendukung keputusan pemerintah di kala pandemi seperti ini.Â
"Di balik itu semua pasti ada plus dan minusnya, plus nya itu kita bisa jadi lebih menjaga jarak,mengurangi mobilitas diluar rumah, tetapi minusnya juga ada, omset penjualan menurun drastis karena sepi pengunjung,jam tutup resto dipercepat, sangat berasa dampak pandemi bagi pengusaha Tempat Bercerita" kata Fikri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H