Mohon tunggu...
dela pebriyanti
dela pebriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisiwa

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan yang Terpisah

19 November 2024   19:16 Diperbarui: 19 November 2024   19:27 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalan Yang Terpisah

Kita pernah berjalan di jalan yang sama,

Tawa dan cerita mengisi setiap langkah,

Namun waktu memisahkan tanpa kita duga,

Kita tersesat di persimpangan yang tak terucap.

Bukan kebencian yang merenggangkan jarak,

Hanya diam yang perlahan tumbuh jadi tembok,

Kita masih ada, namun tak lagi bartaut,

Seperti angin yang berlalu, tanpa sempat menyapa.

Namun jejak yang tertinggal tak lagi berarti,

Hanya menunggu hilang di cahaya pagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun