Mohon tunggu...
Sari Novita
Sari Novita Mohon Tunggu... Penulis - Imajinasi dan Logika

Akun Kompasiana Pertama yg saya lupa password-nya dan Terverifikasi : http://www.kompasiana.com/sn web: www.sarinovita.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alur Pengajuan Beasiswa bagi Anak Petani Sawit

28 Juli 2022   02:15 Diperbarui: 28 Juli 2022   02:41 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah Pencapaian Program Beasiswa BPDPKS | Sumber: BPDPKS, 2022

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tak hanya menyalurkan dana bantuan benih, infrastruktur, program pendampingan, dan lainnya yang terkait. Tapi juga memberikan bantuan beasiswa bagi anak-anak petani sawit.

Program pengembangan sumber daya manusia (SDM) ini sudah berjalan sejak tahun 2015, namun belum mencapai target. Program beasiswa BPDPKS bertujuan untuk perbaikan kesejahteraan petani, stabilisasi harga CPO, dan perkuat industri hilir (riset dan pengembangan program konversi sawit menjadi Hydrocarbon fuel).

Pemerintah melalui BPDPKS dan Ditjenbun berharap, anak-anak yang lulus berkat program ini akan menjadi pelopor petani sawit milenial dan mengembangkan serta memajukan perkebunan sawit di masa depan. Tak hanya sawit melainkan sektor pertanian lainnya.

Langsung saja kita lihat bagaimana alur pengajuan beasiswa yang dibiayai oleh BPDPKS.

Mekanisme Pengajuan Beasiswa BPDPKS/Tangkapan Layar
Mekanisme Pengajuan Beasiswa BPDPKS/Tangkapan Layar

BPDPKS mempunyai peran untuk terlebih dahulu menetapkan lembaga pendidikan. Kemudian Dirjebun yang akan akan membuka pendaftaran, sosialisasi, finalisasi dan perbaikan data, tes akademik (termasuk wawancara), dan pengumuman seleksi yang di-posting melalui webiste Ditjenbun: https://ditjenbun.pertanian.go.id

Tahap berikutnya dilakukan oleh Disbun Kabupaten dan Provinsi. Mereka akan memverifikasi usulan peserta dari Ditjebun, serta menyampaikan hasil verfiikasi. 

Dari hasil tersebut diverifikasi kembali yang selanjutnya diserahkan kepada Ditjenbun. Yang disebut proses Rekomtek. 

Lalu, BPDPKS yang akan membiayai program beasiswa yang terdiri dari  program DI sampai D4 dan S1.  Khusus S1, alur yang digunakan berbeda. Update terus ya infonya di web Ditjenbun.

Bicara modul atau mata kuliah, tentu saja harus ada materi kelapa sawit. Ini akan menjadi PR Ditjenbun agar tidak salah dalam menetapkan sistem atau pola pendidikan sampai S1. Untuk pelatihan memang harus dari Dinas Perkebunan Kabupaten yang akan diusulkan ke Provinsi, lalu ke Ditjenbun dan BPDPKS.

Persyaratan bagi lembaga pendidikan, yaitu harus memiliki bidang studi perkebunan kelapa sawit yang terakredetasi, beasiswa diberikan jenjang D1 sampai D4 dan S1 dengan kompetensi kelapa sawit. Harus memiliki ijin dari Kementerian Pendidikan Tinggi.

Lantas, bagaimana pencapaian jumlah anak yang telah mendapatkan program beasiswa BPDPKS?

"Tabel jumlah siswa beasiswa dan ini belum cukup," ucap Ir. Bagianda Siagian M.Si., Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjenbun dan Kordinator Dana Pengembangan SDM BPDPKS, "itulah mengapa kami terus berupaya."

Jumlah Pencapaian Program Beasiswa BPDPKS | Sumber: BPDPKS, 2022
Jumlah Pencapaian Program Beasiswa BPDPKS | Sumber: BPDPKS, 2022

Tahun 2022, BPDPKS akan menggaet 6 lembaga pendidikan yang terdiri dari: Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi, Politeknik Kampar Riau, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Medan, dan Institut Teknologi Bandung. Ditjebun menargetkan 1000 siswa yang akan mengikuti program beasiswa.

Info lebih jauh, silakan kunjungi web Ditjebun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun