Mohon tunggu...
Sari Novita
Sari Novita Mohon Tunggu... Penulis - Imajinasi dan Logika

Akun Kompasiana Pertama yg saya lupa password-nya dan Terverifikasi : http://www.kompasiana.com/sn web: www.sarinovita.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Afonso Cruz, Novelis yang Membuka Rahasianya

11 Oktober 2015   03:20 Diperbarui: 11 Oktober 2015   12:43 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca sedikit ringkasan kedua novel, terlihat jelas Afonso mengisi novelnya dengan seni dan riset yang membutuhkan ketelitian dan waktu. Tampaknya, pengetahuan, pengalaman, dan talentanya telah memberikan proses tersendiri bagi Afonso Cruz. Sehingga, dia ‘bermain’ di novelnya bersama seni dan kehidupan yang dijadikan simbol atau metafora yang kerap bertebaran pada novel-novelnya.

Afonso Cruz dalam menyelesaikan novelnya ( untuk standarnya, 250 halaman atau lebih) biasanya 2 bulan untuk draf pertama. Meski, sebelum dia mulai menulis, ada waktu berkala yang dia temukan untuk mengukurnya, saat bergulat dengan ide dan struktur pengerjaan.  Setelah draf pertama, biasanya dia butuh beberapa bulan lagi untuk proses editing.

Bagi Afonso ‘bumbu’ terpenting dalam menulis novel ialah membaca. Kegiatan membaca yang telah biasa dia lakukan, memudahkan dirinya pula dalam riset. Riset bukan menyempurnakan sebuah novel, melainkan kesalahan-kesalahan atau kelemahan penulisan yang menyempurnakan. Kesempurnaan bisa ditemukan setiap saat. “I do the best I can, even knowing my infinite limitations, mistakes and flaws. It's just a way of being sincere, ungkap Afonso mengenai apakah menulis dan riset bisa menyempurnakan sebuah novel.

Selain itu, seorang novelis pasti mempunyai figur-figur yang menginspirasi perjalanan karirnya serta dalam penulisan novel. Begitu pula Afonso. Diantaranya, Kazantzakis, novelis dan filsuf asal Yunani, karena begitu sempurna menggabungkan filosofi, puisi, dan plot. Selain itu, Dostoyevsky (novelis, jurnalis, filsuf, dan eseis dari Rusia) dan  Antoine de Saint-Exupéry (Bangsawan Prancis, penulis, dan penyair) yang jago memadukan filsafah dan puisi pada novel mereka. Rumi, karena toleransi religinya yang maju dan his sense of beauty yang dikagumi Afonso. Sebetulnya banyak nama yang memengaruhi Afonso dan tidak mungkin dia sebutkan satu per satu.

Jelas bukan? Betapa menariknya sosok ini yang menggabungkan riset, filosofi hidup, seni, simbol, metafora, klasik, dan kisah yang berbeda ke dalam novel bernyawa sastra. Pandangan saya terhadapnya, kegiatan berbeda (atau bakat dan talenta) bisa dijadikan satu karya, contohnya novel Afonso Cruz. Dan kegiatan tersebut tumbuh karena passion. Afonso pun membuktikannya melalui prestasi yang dia raih.

Pertanyaan terakhir saya, “Whats your legacy for young writers?

He answered, “Read. That's the fuel for writing. There are exceptions, of course, but that it's the most reliable method I know. It's simple, effective and can be resumed in a word, or, even better, a passion: read.

Rasanya saya sudah tidak sabar mencicipi Octopus dengan resep dari Portugis yang bakal diolah oleh tangan Afonso Cruz di Kitchen Program “Jesus Christ Drank Beer”, Ubud Writers & Readers Festival.  Di sesi ini,  penulis  bakal menghubungkan demo masak mereka dengan latar belakang sastra mereka. Dan kemungkinan besar, Afonso akan bercerita tentang bukunya dan inspirasinya terhadap buku yang dia tulis.

Dan semoga saya bisa makan malam bersama Afonso Cruz, Chef Rahung Nasution dan Chef Bara Pattiradjawane , dan penulis lainnya saat Special Event “Long Table Dinner”, 31 October 2015, Ubud. Di acara ini juga  bakal hadir Eka Kurniawan yang terkenal dengan “Cantik Itu Luka” (bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing). Hadir pula M. Aan Mansyur, Raditya Dika, Adimas Immanuel dan Seno Gumira Ajidarma. Ho ho ho..

Yang bikin gentar, Afonso hendak membagi rahasia untuk ‘bernafas kehidupan ke dalam yang tak hidup’ saat Main Program: Inanimate, Vegetable, and Mineral. Menit-menit yang berbicara metafora, karakter yang unik, dan dunia yang kompleks. Wow, ini bakal seru dan mengasyikkan. Afonso juga bakal mendongeng sejarah dan budaya, apa yang benar dan apa yang salah kepada anak-anak di Main Program: Telling Tales.

Bagi kamu-kamu yang suka plus cinta dunia sastra, harus datang dan berjumpa Afonso Cruz serta penulis keren lainnya pada acara Ubud Writers & Readers Festival, 28 Oktober – 1 November 2015, Ubud, Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun