Mohon tunggu...
Sari Novita
Sari Novita Mohon Tunggu... Penulis - Imajinasi dan Logika

Akun Kompasiana Pertama yg saya lupa password-nya dan Terverifikasi : http://www.kompasiana.com/sn web: www.sarinovita.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Safir Senduk Ajak Blogger Bijak Mengelola Keuangan

2 Agustus 2015   02:58 Diperbarui: 12 Agustus 2015   07:01 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Safir Senduk, dalam mengelola keuangan bisa dilihat dari karakter seseorang. Bila seorang sering mengunakan otak kirinya - logika, ia akan berpikir penuh logika, berhati-hati dalam mengambil keputusan dan bertindak, serta terlalu serius dan "dalam" terhadap suatu hal. Sedangkan yang sering mengunakan otak kanan, ia lebih sering bertindak dengan insting. Lalu, otak bagian mana yang bagus agar kita mampu mengelola keuangan? Jawabnya, tidak keduanya. JAwaban yang benar adalah orang yang sering pakai otak kiri, perlu pelan-pelan mengendalikan otak kirinya itu dan pelan-pelan mengunakan otak kanan. Begitu pula sebaliknya. "Keseimbangan" ialah jawaban paling tepat agar perihal keuangan dan juga perihal lainnya berjalan baik dan lancar untuk terus dapat bertahan  sekaligus menikmati hidup.

Safir Senduk juga mengatakan,

"Kekayaan seseorang dilihat dari investasinya, bukan penghasilannya."

Jadi, bagaimana agar kita bisa menjadi kaya? Sedangkan kita hanya seorang karyawan, pengusaha, profesional, freelance ataupun blogger. Orang yang kaya itu adalah orang yang punya penghasilan/uang dan menyisihkan uangnya tersebut menjadi investasi- yang kemudian ia memiliki investasi. Lalu bagaimana orang yang tidak punya uang atau berpenghasilan tak menentu? Menabung. Jika belum bisa menabung, maka carilah uang lebih besardan rajin lagi agar bisa menabung dan berinvestasi. O, yang satu ini saran dari saya berdasarkan kesimpulan pemikiran dan pengalaman. Haha.

 Okay, kembali serius ya. Safir Senduk menekankan ada 3 investasi yang bisa kita fokus supaya menjadi kaya. Nggak usah kayalah, kata "tenang tentram" sepertinya lebih enak dan lebih realistis. Betul? Haha. Berikut 3 investasi tersebut:

  1. Saham. Mengapa saham? Memiliki saham Anda sama saja seperti memiliki perusahaan tanpa perlu repot mengenai manajemen dan tidak terlibat. Keuntungan mempunyai saham, yaitu deviden dan capital gain (untung jual beli). Safir menyarankan agar Anda lebih memilih deviden daripada capital gain yang bisa membuat stroke atau jantung Anda berdetak lebih kencang karena setiap saat harus memantau harga.
  2. Investasi melalui Manajer investasi. Dalam bentuk reksadana dan unit link - keduanya dikelola aset manajemen - unit link mempunyai nilai plus sebabnya ada asuransinya. Reksadana yang dipilih pun, lebih baik reksadan pasar uang dan pendapatan tetap. Bagaimana dengan reksadana saham dan campuran? O, ini sama saja bisa membuat Anda yang awalnya tidak punya penyakit, jadi punya penyakit. Jika karakter Anda bukan tipe menyenangi resiko, reksadan pasar uang dan pendapatan, sangat sesuai dengan Anda. Tips untuk memilih unit link atau reksana: lihat reputasi perusahaan, ranking, award yang pernah diterima, berapa lama perusahaan tersebut menjalankan produk dan perusahaannya, terakhir siapa yang mengelola dan the people behind the company and the asset manager.
  3. Properti. Safir menyarankan belilah properti dengan fokus "disewakan" bila hidup Anda ingin panjang. Hehe. Sewa (menyewakan) pun ada tipsnya: sewa dengan jangka pendek dan disewakan kepada banyak tenant (multi tenant, bukan multi talenta, ya). Membeli properti pun harus pintar melihat daerah yang akan berkembang dan berpeluang dapat disewakan. Kalau perlu ambil konsep per hari. Haha. Memang Safir Senduk yang konyol, tapi benar juga apa yang diucapkannya itu.

Terakhir, bagian paling penting, yaitu 3 kiat bijak mengelola keuangan:

  1. Investasi sebanyak mungkin. Siapkan masa depan Anda!
  2. Persiapkan uang untuk masa depan. Seperti persiapan untuk menikah, rumah, kendaraan, pendidikan anak, kesehatan, pensiun, investasi, traveling, dan lainnya.
  3. Atur pengeluaran Anda. Anda perlu cari tahu di mana borosnya dan mulailah kurangi perlahan. Kendalikan keinginan dan mendahulukan prioritas . Komposisinya: 30% untuk bayar cicilan/tagihan, 10% tabungan dan investasi, 10% asuransi dan 50% kebutuhan hidup
  4. Miliki asuransi

"Asuransi ibarat payung. Payung tidak menjamin hujan tidak akan turun, tapi menjamin bahwa Anda tidak akan basah kalau ada hujan."

      5. Jangan lupa berbagi dengan orang lain (bila sudah berkecukupan)

Satu lagi kiat jitunya yang sama pentingnya, hindari investasi yang tidak jelas alias  investasi bodong. Cara melihat investasi bodong:

  1. Menawarkan bunga tinggi
  2. Menawarkan hasil dalam bentuk cash per bulan
  3. Menjamin tidak akan rugi
  4. Menjanjikan bonus bila bisa mencari anggota baru (tidak selalu investasi bodong)
  5. Presentase/skema yang tidak masuk akal

Itulah tips bijak mengelola keuangan yang diberikan seorang ahli perencana keuangan yang telah menelurkan 10 buku perencanaan keuangan dan album suaranya mengenai perencanaan keuangan di Itunes.

Saya harap Sun Life Financial dan Safir Senduk dapat memberikan kiat-kiat lebih banyak dan detil lagi mengenal hal ini di acara dan kesempatan selanjutnya. Dan masih ada pertanyaan di kepala buat Safir Senduk yang akan saya layangkan melalui e-mail dan kemungkinan untuk tulisan selanjutnya mengenai keuangan. Acara yang dibuat Sun Life Indonesia memang dibungkus secara cair dan menghadirkan harapan agar dapat memberikan manfaat bagi para blogger dan masyarakat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun