Mohon tunggu...
Sari Novita
Sari Novita Mohon Tunggu... Penulis - Imajinasi dan Logika

Akun Kompasiana Pertama yg saya lupa password-nya dan Terverifikasi : http://www.kompasiana.com/sn web: www.sarinovita.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Human is Alien: Pertunjukan Seni Multimedia Rekontruksi Prasejarah Manusia

26 Juli 2015   19:51 Diperbarui: 26 Juli 2015   20:00 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungai. Salah satu tempat paling sering “dihajar” masyarakat untuk membuang sampah tanpa berpikir panjang. Tak heran, sengaja Jonas memilih lokasi yang ada sungai beserta sampah berceceran. Sampah-sampah itu pun dibiarkan berada di sungai tersebut agar penonton bisa melihat langsung betapa tidak eloknya perbuatan tangan-tangan manusia itu. Supaya pesan mengenai lingkungan hidup tersampaikan secara baik dan elegan, imajinasi Jonas terbang menuju jaman prasejarah – Ia pun tak tahu alasan memilih masa tersebut, selanjutnya, konsep pertunjukan seni datang begitu saja. Tak dipungkiri, pertunjukan seni kerap disepakati para pelaku seni untuk menyampaikan suatu pesan atau tema kepada masyarakat.

Nama “Human is Alien” bagi Jonas terasa sesuai dengan perilaku-perilaku negatif manusia saat ini dan yang suka mengeksploitasi alam lingkungan. Juga suatu nama yang pas untuk kampanye lingkungan hidup. Mungkin, cerita dalam imajinasi Jonas mengkisahkan manusia yang tampak aneh dan asing oleh makhluk hidup lainnya. Manusia pun merasa menjadi makhluk asing yang tidak mengenal bumi beserta isi-isinya. Yang kemudian, memunculkan “Human is Alien” di kepala Jonas sebagai sebuah nama dan masa di jaman prasejarah awal manusia tiba di bumi.

Tentang Human is Alien

Jonas, Pria kelahiran Malang, pernah hidup 4 tahun  di Lombok, kemudian bertahun-tahun menetap di Bali, menganggap sebuah rumah berlokasi di Denpasar, Bali, sebagai ruang kreasi seni yang dinamakan Tukad Abu. Menurutnya, parasit dan anggrek yang tumbuh di pohon belakang rumah, sungai, puluhan bambu, kain polos, pepohonan rindang, serta tenaga listrik berdaya 3000 KWH,  dapat diajak bekerjasama dalam kampanye “Human is Alien”. Adalah sebuah pertunjukan seni jiwa-jiwa prasejarah lewat multimedia yang mengabungkan seni visual, musik, tari, dekorasi panggung, dan yoga yang terselubung kampanye lingkungan hidup

Dibutuhkan pula, waktu 2 minggu untuk mempersiapkan sebuah bangunan 2 lantai, terdiri: lantai utama sebagai panggung tempat bermain musik tradisional dan penari, lantai kedua digunakan sebagai tempat kontrol lighting dan visual art bekerja yang ditutupi kain polos transparan untuk layarnya. Dibutuhkan 7 orang – yang merupakan teman-teman Jonas – membangun struktur bangunan panggung alami, unik dan cantik tanpa mengenal waktu juga mengeluh lelah – 7 pria dengan profesi berbeda dan mencintai dunia seni. Sedangkan untuk musiknya  terdiri dari 2 aliran jenis musik: elektrik dan tradisional. Pemain musiknya pun merupakan orang-orang yang berpengalaman dengan karya profesional. Ditambah Sound Engineer yang berasal dari Swiss. Kedua penari juga berasal dari seberang benua dan ahli dalam bidangnya. Bisa dikatakan, Jonas didukung oleh pelaku-pelaku seni yang berbakat dan kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Kolaborasi yang sempurna!

Beralih pada konsep lokasinya, pinggir sungai atau pantai, kalau di kota di bawah jembatan karena harus ada struktur atau pohon. Rencananya lokasi akan berpindah-pindah.  Human is Alien baru kali pertama diadakan pada tanggal 21 Juni 2015, pertunjukan kedua (24 Juli 2015) lokasi dirahasiakan,  private performance with private guest, sorry to say, guys. Pertunjukan selanjutnya akan diadakan di hamparan padang padi, 30 Juli 2015, Peliatan, Ubud, Bali dan melibatkan lebih banyak lagi musisi, penari, dan pelaku seni.

Rencananya juga, Human is Alien akan melangsungkan tur kampanye melalui Crowd Funding Online. Dan menurut bisik-bisik yang beredar, Jakarta akan menjadi lokasi pertunjukan selanjutnya.

Dengan kehadiran Human is Alien, semoga jiwa-jiwa kembali berteman dengan alam semesta

The People Behind of Human is Alien:

Project Director       : Jonas Sestakresna

Multimedia Director : Bimo Diwipoalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun