Harga saham didasarkan pada arus kas yang diharapkan bukan hanya pada waktu yang sedang berjalan namun juga pada tahun-tahun mendatang yang artinya menuntut kamu untuk melihat aktivitas perusahaan dalam jangka panjang.
Menurut Jogiyanto( 2008: 167 dalam Hutapea 2017) harga saham adalah
sesuatu saham yang terjalin di pasar bursa pada dikala tertentu yang ditentukan
oleh pelakon pasar serta didetetapkan oleh permintaan serta penawaran saham yang
bersangkutan di pasar modal. Harga saham maksudnya nilai dari saham itu sendiri.
Pemegang saham hendak menerima pengembalian atas modalnya berbentuk dividen
serta capital gain
Harga saham bagi Widiatmojo( 2001: 45 dalam Rohmah, dkk 2017), dapat
dibedakan jadi sebagian tipe ialah:
1. Harga Nominal
Harga nominal ialah nilai yang diresmikan oleh emiten buat menilai
tiap lembar saham yang dikeluarkannya. Harga nominal ini tercantum
dalam lembar saham tersebut.
2. Harga Perdana
Harga perdana ialah harga saat sebelum harga tersebut dicatat di bursa dampak.
Besarnya harga perdana ini bergantung dari persetujuan antara emiten dan penjamin emisi.
3. Harga Pasar
Harga pasar merupakan harga jual dari investor yang satu ke investor yang lain. Harga pasar terjalin sehabis saham tersebut dicatat di bursa dampak.
4. Harga Pembukaan
Harga pembukaan merupakan harga yang dimohon penjual dari pembeli pada saat jam bursa dibuka.
5. Harga Penutupan
Harga penutupan ialah harga pasar yang terjalin di BEI pada akhir tahun yang bersangkutan.
6. Harga Tertinggi
Harga saham tidak cuma sekali ataupun 2 kali dalam satu hari, namun bisa berkali serta tidak terjalin pada harga saham yang lama. Dari harga harga yang terjalin pasti terdapat harga yang sangat besar pada satu hari bursa tersebut, harga itu diucap harga paling tinggi.
7. Harga Terendah
Harga terendah ialah kebalikan dari harga paling tinggi, ialah harga yang sangat rendah pada satu hari bursa.
Saham terbagi menjadi 3 bagian yaitu nilai novel( book value), nilai pasar( market value) dan nilai intrinsik ( intrinsik value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik
ialah nilai sesungguhnya dari saham. Ketiga konsep ini merupak perihal yang berarti, karena dapat digunakan untuk mengetahui saham- saham mana yang bertumbuh ( growth) dan yang murah( undervalued). Dengan mengenali nilai novel serta nilai pasar, perkembangan perusahaan bisa dikenal. Perkembangan industri menampilkan investment opportunity set( IOS) atau set kesempatan
investasi dimasa tiba. Mengetahui nilai pasar dan nilai intrinsik dapat digunakan buat mengenali saham- saham mana yang murah, pas nilainya ataupun yang mahal. Nilai intrinsik ialah nilai sesungguhnya dari perusahaan Nilai novel saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah saham lembar biasa yang beredar
Contoh Nilai Buku :
Sesuatu industri mengotorisasi buat menerbitkan saham biasa sebanyak 1. 000. 000
lembar dengan nilai nominal Rp5. 000.-. Pada bertepatan pada 18 Februari tahun ini,
industri menghasilkan sebanyak 800. 000 lembar saham biasa dengan harga
Rp8. 000,- per lembar. Dari penjualan saham biasa ini industri memperoleh kas
sebesar Rp6. 400. 000. 000,-( 800. 000 x Rp8. 000,-) yang terdiri dari
Modal Saham Biasa      800.000 x Rp5.000,- = Rp4.000.000.000,-
Agio Saham Biasa        800.000 x Rp3.000,- = Rp2.400.000.000,-
Total Kas Diterima                             = Rp6.400.000.000,Â
Jenis Nilai Intrinsik Saham
1. Overvalued
Saham overvalued merupakan saham yang mempunyai harga pasar lebih besar daripada nilai intrinsiknya. Umumnya saham ini hendak tidak sering diminati oleh para investor sebab biayanya yang mahal.
2. Undervalued
Saham undervalued merupakan saham yang mempunyai harga pasar yang lebih murah ataupun terletak dibawah harga intrinsik. Ataupun bisa dimaksud undervalued ialah sesuatu keadaan dimana harga sesuatu saham terletak dibawah harga wajar.
3. Fair Valued
Pada evaluasi fair valued, nilai intrinsik suatu saham hendak sama dengan nilai aslinya. Maksudnya, harga pasar hendak sebanding dengan nilai fundamental saham.
Aspek Aspek Nilai Saham
Nilai saham mempunyai 3 aspek ialah aspek harga bawah, aspek harga saat ini, serta aspek keuntungan. Berikut penjelasannya:
1. Aspek Harga dasar
Harga bawah ialah harga yang dikenakan awal kali kala saham dilepas ke pasar ataupun diketahui pula dengan IPO. Harga saham bawah umumnya hendak cenderung sangat murah sebab sebagian investor saham cenderung mengejar perolehan saham pada harga bawah buat mengais keuntungan yang maksimal. Nilai saham suatu industri hendak dikira maksimal apabila saham suatu industri dengan citra yang baik dapat didapatkan dengan harga yang sangat murah.
2. Aspek Harga Sekarang
Harga saat ini ialah harga yang dikenakan buat membeli suatu saham dari suatu industri. Harga saat ini cenderung hendak terus bergerak serta berganti tidak hanya itu tingkatan naik serta turunnya cenderung fluktuatif dari waktu ke waktu. Untuk para investor, nilai saham dinyatakan menguntungkan apabila harga saat ini dari selembar saham terletak di atas harga perolehannya sehingga para investor bisa mencapai untung dari selisih harga jual dari harga beli.
3. Aspek Keuntungan
Tiap saham ialah suatu kepemilikan atas peninggalan industri yang berarti dengan mengantungi sebagian lembar saham hingga kalian bisa mempunyai sebagian bagian atas peninggalan suatu industri serta sebab itu industri berkewajiban memberikan keuntungan industri tersebut pada investor sebagai owner peninggalan. Besar pembagian keuntungan pasti saja didasarkan pada rapat universal pemegang saham dengan manajemen industri. Nominal keuntungan yang dibagikan seperti itu yang diucap selaku nilai saham.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI