Mohon tunggu...
Delaila Tamiya
Delaila Tamiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

saya mahasiswi Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. saya suka sekali dengan perpustakaan. saya suka kucing, dan saya suka makan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adab Manusia terhadap Hewan dalam Islam

2 Juli 2024   02:28 Diperbarui: 2 Juli 2024   02:29 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak sekali makhluk yang telah diciptakan oleh Allah SWT didunia ini, dan makhluk tersebut tentu saja memiliki peran, fungsi dan manfaatnya masing-masing. Makhluk ciptaan Allah SWT tersebut ialah manusia, hewan dan tumbuhan. Jika diamati dengan lebih seksama lagi, maka akan kita temui banyak sekali jenis dan ragam hewan maupun tumbuhan disekitar kita. 

Sayangnya, sebagai manusia kita tentu saja tidak bisa menyukai semua jenis hewan dan tumbuhan tersebut. Beberapa diantaranya mungkin membuat kita merasa ngeri, takut, ataupun jijik. Perasaan semacam itu biasanya datang dari hewan-hewan disekitar kita yang seringkali kita temui. Lantas, bagaimana kita menyikapi hal tersebut? Seperti apa Islam memandang hewan? Lalu apa yang harus kita lakukan jika berada disekitar hewan itu? Mari simak lebih dalam lagi bagaimana pertanyaan tersebut bisa terjawab melalui artikel ini.

Sebagai makhluk yang telah diciptakan sempurna oleh Allah SWT, manusia diberikan akal guna untuk berpikir. Manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya oleh Allah SWT guna menjadi pemimpin di muka bumi. Dapat diartikan bahwa manusia memegang peran penting dalam kehidupan di dunia ini termasuk di antaranya adalah menjaga keseimbangan semua makhluk selain manusia itu sendiri. Akan tetapi, terkadang manusia luput dengan tugasnya dan seringkali tidak dapat menjaga lingkungan termasuk tidak dapat memuliakan hewan yang dapat dikatakan lebih lemah dari manusia.

Sebagaimana sebuah hadis menjelaskan kepada kita tentang larangan menyiksa hewan:

"Seorang wanita akan disiksa, karena kucingnya dikurung sehingga mati, lalu dimasukkan orang itu kelak ke dalam neraka, karena kucing itu tidak diberikan makan maupun minum, dan tidak dibiarkannya memakan serangga." (HR. Bukhori & Muslim)

Hadis lain dengan bunyi yang serupa yaitu: 

"Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis." (HR. Bukhari) 

Selain dua hadis diatas, terdapat pula ayat tentang kekuasaan Allah SWT yang telah menciptakan semua makhluk di bumi:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. Al-Baqarah: 164)  

Melalui dua hadis dan ayat Al-Qur'an di atas telah dijelaskan bahwa kita dilarang untuk menyiksa hewan karena hewan juga merupakan makhluk ciptaan Allah SWT. Selanjutnya bagaimana kita sebagai manusia beradab kepada hewan disekitar?

Ada beberapa adab kepada hewan yang dapat kita sebagai manusia lakukan yaitu seperti:

1. Memberi makan dan minum jika melihat hewan yang sekiranya kelaparan atau kehausan

2. Tidak menyiksa hewan dengan cara apapun. Seperti memukul, menendang, menyiram, atau bahkan membunuhnya (terkecuali hewan      yang bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain)

3. Menyayanginya sepenuh hati terlebih jika memiliki hewan peliharaan

4. Jika memelihara hewan untuk qurban, berilah makanan dan minuman yang baik serta senangkan hewan tersebut sebelum disembelih

Adab tersebut harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan jika menemui hewan yang tidak kita sukai cukup menjauh dan jangan mengganggunya. Hal tersebut cukup untuk menghindari kita dari serangan hewan bahkan menghindarkan kita dari dosa menyiksa hewan. Sebaik-baiknya manusia adalah ia yang mampu mencintai dan menghargai makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun