Mohon tunggu...
Dela Amelia Dwi Saputri
Dela Amelia Dwi Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Dampak Bullying yang Sedang Maraknya di Lingkungan Sekolah Terutama Tingkat SMP

12 Juni 2023   18:02 Diperbarui: 16 Juni 2023   19:22 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia sudah tidak asing dengan namanya bullying, sebuah kekerasan fisik maupun verbal yang sering terjadi pada kalangan remaja berupa mengejek, mendorong,mengancam dan masih banyak lagi, juga dapat mengakibatkan seseorang trauma dan membuat terguncangnya kesehatan mental pada anak.sedangkan menurut para pakar Andrew Mellor menyatakah bullying adalah pengalaman yang terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan ia takut apabila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi sedangkan para korban merasa tidak berdaya untuk mencegah nya. Lalu menurut Smith dan Thompson bully diartikan sebagai seperangkat tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dan menyebabkan kecederaan fisik serta psikologikal yang menerima nya. Tingkah laku buli yang dimaksudkan tindakan yang bersifat mengejek,penyisihan sosial dan memukul. Sementara itu, Tattum dan Tattum mengartikan bully sebagai Keinginan untuk mencederakan, atau meletakkan seseorang dalam situasi yang tertekan.menurut Riauskina, Djuwita, dan Soesetio mendefinisikan school bullying sebagai Perilaku agresif yang dilakukan berulangulang oleh seorang atau sekelompok pelajar yang memiliki kekuasaan, terhadap pelajar lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. (Sulisrudatin : 2018).

Berdasarkan dari data yang dirilis KPAI pada 13 februari 2023 tercatat kenaikan angka kasus bullying sebanyak 1.138 kasus kekerasan fisik dan psikis yang disebabkan oleh bullying. Dan dikutip dari laan resmi Komnas Anak, Indonesia pada tahun 2018 menepati posisi ke 5 dari 78 negara dengan kasus bullying terbanyak. Jadi bisa dilihat dari data di atas maraknya kegiatan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Dari kasus bullying yang terjadi di Indonesia jawa tenagah berada diposisi ke 17 dari 34 wilayah yang mengalami kasus bullying.

Dari banyaknya kasus bullying yang terjadi di Indonesia terutaa pada tingkat smp yang sedang viral berita kasus bullying yang terjadi di daerah jawa barat pelaku merupakan seorang pelajar smp dan juga asih ada yang sd, dalam video viral yang terlihat dimedia masa telihat 4 pelajar dengan tega memukul korban hingga tendangan kearah wajah korban. Setelah pelaku puas, pelajar lainnya yang merupakan teman korban kemudian diseret mendekat dan tidak jauh dari aksi penganiayaan.Meski korban sudah tak berdaya , korban masih saja dipukuli dan ditendang oleh beberapa orang yang terlihat sebaya dengannya. Sampai akhirnya, korban ditonjok dan ditendang secara bergantian pada posisinya sudah bisa berdiri oleh beberapa orang. Para pelaku sudah dimediasi
secara kekeluargaan. Ni wayan mengatakan para pelaku aksi perundungan sesama pelajar itu tidak
terima setelah korban melapor ke polisi. Korban kemudian didatangi oleh para pelaku ke sekolahnya yang disinyalisir kebali mengintimidasi korban.Ni wayan pun memastikan akan memanggil kembali para pelaku perundungan tersebut untuk diefek jera, dia berencana menahan pelaku selama 1 x 24 jam supaya mereka tidak mengulangi aksi perundungan tersebut.(radioelshinta90fm : 2023).


Dampak terjadi nya bullying seharusnya tidak bisa dianggap remeh seperti kasus diatas akan mengalami terguncangnya mental seseorang atau korban,juga bisa terjadinya kecederaan fisik, penurunan nilai seseorang anak, tergangu nya jam tidur dan munculnya ganguan emosional anak yang meningkat dengan pesat. Perasaan korban bullying ini terjadi mungkin selalu kalian anggap sepele namun nyatanya mental mereka benar-benar hancur, orang selalu bilang sabar tapi sabar ada batasnya nya ketika sabar itu habis mungkin yang ada hanya dendam, kadang pun manusia lupa untuk memanusiakan manusia lainnya mereka hanya terus menilai kesalahan, tapi manusia ga harus benar terus bukan mereka pasti ada sisi salah nya, ga semua manusia harus sempurna. Mereka korban bullying tidak memiliki tempat untuk bercerita, mengekspresikan diri sendiri, atau ruang untuk dia sendiri. Untuk mereka speak up saja mereka tidak bisa karena apapun yang mereka katakan selalu salah Dimata orang tidak ada yang mau percaya apa yang korban ini ucapkan dan itu yang menjadi mental korban bullying ini selalu down karena lingkungan nya. 

 
Begitu berbahaya nya dampak yang diakibatkan dari bullying bagi terhadap anak-anak dan remaja terhadap korban maupun pelaku yang terlibat dalam kasus bullying orang tua dan guru pun terlibat
dalam masalah ini karena memiliki sebuah peran yang begitu penting untuk mencegah dan mengatasi persoalan tersebut.

 
Solusi bullying menurut  UNICEF Pastikan guru menggunakan Disiplin Positif sebagai alternatif dari pemberian hukuman sik dan emosional, Mengimplementasikan program-program pencegahan perundungan dan kekerasan dari teman sebaya, serta Mengembangkan kebijakan perlindungan anak yang kuat, termasuk didalamnya etika perilaku guru dan administrasi sekolah untuk mencegah dan menanggulangi pelanggaran kode etik antar staf sebagaimana juga bila terjadi antara pelajar.sedangkan menurut pendapat penulis mengenai solusi dari bullying itu sendiri bisa dengan orangtua menjaga pergaulan anak,mebangun komunikasi yang baik dan juga memberikan 
semangat serta bantuan terhadap korban bullying agar mau speak up terhadap kasus yang dialami dan tidak dapat terulang kembali serta memberikan penanganan yang serius bagi korban agar tidak terjadi trauma dalam kejadian bullying tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun