Mohon tunggu...
Dela amelia Putri
Dela amelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

202010230311032

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aspek Penting dalam Era Society 5.0: Berkembang atau Tumbang?

20 September 2023   12:11 Diperbarui: 20 September 2023   12:31 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita patut mensyukuri setiap peristiwa yang terjadi di bawah kolong langit ini, wabah pandemi COVID-19 sekalipun. Selalu ada hal baik yang dapat kita renungkan dan lakukan. Saat masyarakat dunia khawatir eksistensinya digeser oleh teknologi robot dan kecerdasan buatan (Artificial Intellegence), hadirlah solusi yang digadang-gadang mampu menanggulangi Revolusi Industri 4.0. Society 5.0, cepat atau lambat hidup manusia memang akan didominasi teknologi. 

Terlebih pasca pandemi COVID-19 ini, mau tidak mau akan mengevolusi beberapa cara kerja yang konvensional. Masa depan tentang hidup manusia yang berdampingan erat dengan teknologi tak mustahil terealisasi dekat ini. Namun, perlu tetap diingat bahwa manusia tetaplah entitas yang memiliki akal sehat, perasaan dan kreatifitas yang tidak dapat digantikan oleh teknologi manapun. 

Maka diperlukan transformasi dari berbagai kalangan untuk mempersiapkan masyarakat di era Society 5.0, salah satu agen perubahan yang memiliki peran paling besar adalah mahasiswa. Mahasiswa mempunyai peran yang besar dalam mempersiapkan masyarakat yang akrab dengan teknologi. Sampai pada akhirnya wabah ini berakhir, sinergi dunia nyata dan virtual sebagai ciri society 5.0 akan segera tewujud. Lalu, bagaimana pengaruh transformasi mahasiswa pasca pandemi menuju era society 5.0, akankah tumbang atau malah berkembang?

Society 5.0 merupakan tatanan konsep masyarakat yang pusatnya ada pada manusia namun berbasis teknologi dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih nyaman secara berkelanjutan dengan disediakan produk serta layanan pada waktu yang dibutuhkan. Berbagai informasi terakumulasi di dunia maya dari sensor ruang fisik dan analisis yang dilakukan kecerdasan buatan yang kemudian dikembalikan ke manusia dalam ruang fisik dengan berbagai wujud merupakan konsep society 5.0.

Pola Integrasi pendidikan dan teknologi saat ini telah berkembang menjadi konsep Society 5.0 yang mampu menjawab tantangan berkelanjutan. Dimana pada era ini telah berubah untuk merespon Revolusi Industri 4.0 yang bertujuan meningkatkan lulusan dari segi soft kill, kompetensi teknologi digital dan pemanfaatannya. Implementasi artificial intelligence, big data, dan internet of things pada setiap ruang lingkup tata kelola pendidikan dalam skala besar maupun skala kecil. Hal tersebut terjadi pada setiap proses pembelajaran di semua jenjang pendidikan dan manusia sebagai subjek menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Kemampuan memecahkan masalah kompleks, berpikir kritis, dan kreativitas adalah tiga kemampuan tertinggi yang dibutuhkan pada era society 5.0. Perguruan tinggi dan lembaga pendidikan harus memainkan peran penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk Society 5.0 dengan menyediakan lingkungan pembelajaran yang sesuai dan kurikulum yang relevan. hal yang dapat dilakukan oleh dunia Pendidikan di Indonesia untuk menghadapi society 5.0 yaitu yang pertama dilihat dari infastruktur, pemerintah harus berusaha untuk meningkatkan pemetaan pembangunan dan perluasan koneksi internet ke semua wilayah Indonesia. 

Selanjutnya dari segi SDM yang bertindak sebagai pengajar harus memiliki keterampilan di bidang digital dan berfikir kreatif. Selain itu, pemerintah harus bisa menyingkronkan antara pendidikan dan industri agar nantinya lulusan dari perguruan tinggi maupun sekolah dapat bekerja sesuai dengan bidangnya serta sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh industri sehingga nantinya bisa menekan angka pengangguran di Indonesia. Terakhir hal yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi sebagai kegiatan belajar-mengajar.

Adanya kemajuan teknologi di era masyarakat 5.0 juga berdampak kepada ketahanan nasional. Percepatan teknologi yang dinamis akan menghasilkan ancaman, hambatan, tantangan, dan gangguan dari dalam dan luar negri yang berpotensi memengaruhi kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Deteksi sejak dini diperlukan dalam upaya menggalang kekuatan bangsa Indonesia agar mampu memanfaatkan konsep masyarakat 5.0 secara positif dan optimal sehingga menguatkan posisi manusia Indonesia dalam persaingan global. 

Manusia Indonesia dalam Masyarakat 5.0 tidak boleh kehilangan jati dirinya sebagai manusia berbudaya yang terbiasakan hidup secara berkelompok, dipenuhi moralitas, etika dan sopan santun, tumbuh dan berkembang dalam tradisi kehidupan bangsa Indonesia. Keinginan menyeimbangkan teknologi dan manusia harus diarahkan kepada menghormati kepercayaan berakar spiritualitas dalam bangsa Indonesia, meyakini Pancasila sebagai ideologi pemerstu bangsa, mendukung stabilitas politik nasional, mendukung kemajuan ekonomi nasional, menciptakan proses transfer pengetahuan dan tekonologi, serta melahirkan hubungan sosial yang dilandasi sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan pandangan yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Melihat mahasiswa yang makin berkembang khususnya di masa pasca pandemic seperti ini, tentunya ini menjadi trend yang positif untuk bertransformasi ke era Society 5.0. Agar lebih matang dalam mempersiapkan hal tersebut, ada beberapa aspek yang dilibatkan di dalamnya, diantaranya mahasiswa harus memiliki kemampuan digital yang kuat. Mereka harus terbiasa dengan teknologi digital, platform pembelajaran online, dan alat-alat produktivitas untuk berhasil dalam lingkungan pendidikan jarak jauh yang mungkin tetap relevan di era Society 5.0. selain itu, pendidikan harus semakin terintegrasi dengan teknologi. Mahasiswa perlu akses ke sumber daya online, kursus daring, dan pembelajaran berbasis AI untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.

Kemudian tidak lupa bahwa Society 5.0 mendorong kolaborasi dan keterlibatan aktif dalam masalah sosial. Mahasiswa perlu memahami pentingnya kerja tim, kepemimpinan, dan partisipasi dalam proyek-proyek sosial. Selain itu kemampuan interpersonal, komunikasi, pemecahan masalah, dan kreativitas tetap penting. Mahasiswa harus berkembang dalam hal ini untuk sukses dalam Society 5.0 yang fokus pada solusi berbasis manusia. Selanjutnya aspek pemahaman etika dan tanggung jawab social, dimana mahasiswa harus diberi pemahaman yang kuat tentang etika teknologi dan tanggung jawab sosial. 

Mereka perlu tahu bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak dan memahami dampak sosialnya, tentunya juga harus dibarengi dengan kemampuan adaptasi dan kesadaran global. Yang terakhir adalah sikap kewirausahaan dan inovasi, dalam hal ini mendorong kewirausahaan dan inovasi adalah kunci dalam Society 5.0. Mahasiswa harus didorong untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan berpotensi berkontribusi pada pemecahan masalah sosial baik lokal maupun secara global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun