Gerak-Gerik Cafe & Bookstore menjadi Ruang Produktif dengan Sentuhan Kehangatan Rumah

Tangerang Selatan –Di tengah padatnya penduduk Kota Tangerang Selatan, traveler bisa menemukan café sekaligus bookstore dalam satu tempat yang bernama Gerak Gerik Café & Bookstore. 

Gerak – Gerik Café & Bokstore berpusat di Jl. Pisangan Raya No.115, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten. Gerak – Gerik memiliki konsep rumahan, sentuhan kehangatan rumah siap menyambut setiap pengunjung. Aroma kopi dan senyum ramah barista menyambut pengunjung di pintu masuk.

Sumber Gambar: Koleksi Pribadi Dela Varisa 

Gerak – Gerik memiliki empat sudut ruang yang memiliki fungsinya masing – masing. Terdapat halaman depan gerak – gerik, sudut ini didominasi oleh furniture minimalis dengan kursi dan meja panjang berbahan kayu berwarna cokelat serta pemandangan jalan yang berlalu lalang kendaraan terjadi tanpa henti sehingga menciptakan suara gemerisik. 

Ketika masuk ke bagian dalam ruang tamu gerak – gerik, terdapat sofa biru panjang yang empuk dan didukung dengan rak – rak buku yang dipenuhi dengan buku – buku dengan sampul berwana – warni, bagian ini sangat cocok sekali untuk pengunjung yang ingin membaca buku dan ditemani secangkir kopi dengan suasana yang tenang dan nyaman.

Sumber Gambar: gerakgerik.co, 21 Juli 2024, Instagram 

Masuk ke bagian halaman belakang, sudut ini memiliki dinding – dinding yang dikelilingi dengan lukisan sastrawan – sastrawan laki – laki, perempuan dan 100 catatan buku yang beragam, bagian ini sangat cocok untuk pengunjung yang ingin nongkrong bareng dan ngobrol santai dengan kawan. 

Naik ke lantai dua terdapat ruang pertemuan khusus bagi komunitas – komunitas yang ingin melakukan diskusi atau ingin mengadakan kelas dengan suasana yang tenang. Di dinding terdapat kutipan dengan ukuran tulisan yang besar yang dapat digunakan memvisualisasikan ide – ide atau catatan penting.

Pada wawancara yang dilakukan Sabtu, (13/7/24). Ghandur Direktur Utama Café gerak – gerik menjelaskan alasannya gerak – gerik dibangun di tengah permukiman padat penduduk karena agar lebih humanis, jadi masyarakat mendapatkan akses yanng mudah untuk bisa membaca buku yang berkualitas dan itu gratis.

Dalam acara yang sama, Ghandur menjelaskan di sini konsepnya kalian mau baca buku tidak mau membeli kopi pun tidak masalah yang penting ini sudah bermanfaat buat kalian dengan membaca buku atau menggunakan tempat ini untuk pengembangan diri.