Mohon tunggu...
Dela Anggita Yusticia
Dela Anggita Yusticia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Universitas Tanjungpura

Hobi saya jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Seorang Nenek yang Ditinggal Suami Meninggal, Bertahan Hidup dengan Bantuan Sosial

13 April 2024   20:51 Diperbarui: 17 Mei 2024   12:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nenek Rajimah merupakan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).Jenis bantuan yang diterima berupa PKH lansia. Uang tunai yang diterima Nenek Rajimah sebesar 600.000 per 3 bulan selama 4 kali dalam setahun. Nenek Rajimah tinggal di Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak. Nenek Rajimah adalah seorang janda berusia 74 tahun dimana pendidikan terakhir beliau hanya menginjak bangku Sekolah Dasar (SD). nenek Rajimah tinggal bersama 2 orang anak laki-lakinya beserta menantu dan cucunya,sedangkan suami nenek Rajimah sudah meninggal dunia.

Di dalam rumah nenek Rajimah terdapat 2 Keluarga yang tinggal bersamaan sebanyak 7 orang di dalam rumahnya. Untuk kesehariannya Nenek Rajimah hanya mengandalkan 2 orang anaknya untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Namun anak pertamanya  mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan kondisi keluarga mereka harus bergantung kepada anak keduanya yang bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan 150.000 per harinya. 

Untuk uang tambahan menantunya memiliki sebuah warung mie,namun saat ini sudah tidak berjualan lagi dikarenakan kesulitan modal untuk melanjutkan usaha warung mie tersebut. Untuk kebutuhan sehari-hari  mereka mengeluarkan 80.000-100.000 per harinya. 

Dalam Sehari keluarga Nenek Rajimah makan sebanyak 2-3 kali/hari. Untuk tempat berobat yang paling sering keluarga nenek Rajimah datangi jika terdapat keluhan tentang kesehatan yaitu puskesmas terdekat.

Rumah Nenek Rajimah yang di tempatinya selama ini adalah rumah milik pribadi dengan ukuran seluas 7×5 meter persegi. Dinding rumah nenek Rajimah seluruhnya sudah tembok dengan lantai beralaskan papan dan atap seng.Rumah nenek Rajimah memiliki 5 ruangan yaitu Ruang Keluarga, 2 buah kamar tidur, dapur dan WC yang tidak layak dipakai dan tidak memiliki kloset untuk buang air. Air yang digunakan untuk mencuci dan mandi keluarga Nenek Rajimah menggunakan sumber air PAM. Keluarga nenek rajimah menggunakan air hujan untuk minum. Rumah nenek Rajimah sudah memiliki listrik yang bertegangan 900 watt. Aset yang dimiliki keluarga nenek Rajimah ada 4 buah HP Android dan 2 buah sepeda motor milik anak-anak Nenek Rajimah. Untuk memasak mereka menggunakan kompor dengan gas elpiji 3 kg.

Input sumber gambar(data pribadi)
Input sumber gambar(data pribadi)

(wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Februari 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun