Mohon tunggu...
KKN FP UB DESA WONOMULYO
KKN FP UB DESA WONOMULYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN FP UB merupakan tim pengabdian masyarakat yang berlangsung selama satu bulan yang bertempat di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Pada pelaksanaanya, mahasiswa diharapkan membuat artikel tentang program kerja yang telah dilakukan untuk kemudian dimuat dalam media massa. Adapun topik yang akan ditulis seputar pertanian, pemanfaatan limbah, dan sosialisasi dengan berbagai sasaran.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edu Kreatif, Edukasi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Barang Berguna untuk Mendorong Kreativitas Siswa di SDN 2 Wonomulyo

1 Agustus 2024   00:50 Diperbarui: 1 Agustus 2024   00:52 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Sampah masih menjadi permasalahan serius bagi masyarakat di Desa Wonomulyo, dimana masyarakat umumnya masih menggunakan cara tradisional, seperti membakar sampah rumah tangga yang telah menumpuk tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Hal ini diperparah dengan tidak adanya edukasi di masyarakat, utamanya anak-anak sebagai generasi muda mengenai pemilahan sampah yang baik dan benar. Keadaan tersebut tentunya akan berdampak buruk bagi lingkungan apabila tidak segera diatasi dengan baik. 

Oleh karena itu, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama generasi muda, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (KKN FP UB) melakukan kegiatan edukasi pemilahan dan pemanfaatan sampah pada hari Rabu, tanggal 17 Juli 2024 dan hari Sabtu, tanggal 20 Juli 2024 dengan sasaran siswa dan siswi SDN 2 Wonomulyo. Kegiatan ini dihadiri oleh 54 orang siswa kelas 3 di hari Rabu dan 45 orang siswa kelas 5 di hari Sabtu mulai jam 08.00 WIB sampai selesai. 

Hasil survei yang telah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum terlaksananya program kerja, didapati bahwa siswa dan siswi di SDN 2 Wonomulyo masih belum bisa memahami dengan baik pentingnya dilakukan pemilahan sampah. 

Permasalahan yang ditemukan menghasilkan ide program kerja oleh Azka Az-Zahra dengan judul “Sosialisasi Pemilahan Limbah Rumah Tangga di SDN 2 Wonomulyo.” Pada kesempatan ini, Azka dan teman-teman KKN memberikan materi tentang pengertian, tujuan, manfaat, dan kelompok pemilahan limbah. Peserta sosialisasi terlihat antusias memperhatikan materi yang disampaikan, serta aktif maju ke depan untuk praktik pemilahan limbah secara langsung. 

Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Limbah yang telah melalui tahap pemilahan baik organik maupun anorganik dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang memiliki nilai guna. Maka dari itu, Tim KKN melaksanakan rangkaian program kerja selanjutnya oleh Athalla Raihan Ilham dengan judul “Pelatihan Kreativitas Siswa dan Siswi dari Limbah Rumah Tangga di SDN 2 Wonomulyo.” 

Kegiatan ini berisikan pelatihan pembuatan kerajinan limbah plastik menjadi bentuk kupu-kupu. 

Alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan kreativitas ini, antara lain pita kawat, bungkus makanan, dan gunting. Masing-masing siswa diberikan tugas untuk mengumpulkan limbah bungkus makanan yang ada di rumah untuk pelaksanaan program ini. Program kerja berjalan dengan diwarnai keceriaan anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu tinggi.

Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Respon positif diperoleh dari beberapa siswa yang mengaku bahwa kegiatan yang dilakukan cukup menarik karena menjadi pengalaman pertama mereka. “Kegiatannya asik kak, tapi karna baru pertama kali jadi agak susah gitu buatnya, tapi seru banget,” ujar salah satu siswa bernama Tiara.

“Program kerja yang adik-adik jalankan sangat menarik karena dapat melatih kreativitas khususnya limbah plastik. Selain itu, saya sangat setuju dengan diadakannya sosialisasi serta praktik pemilahan limbah secara langsung dibawah bimbingan adik-adik KKN, siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan. Sekolah juga mampu menerapkan 5P (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila),” ujar Ibu Suswati sebagai Kepala SDN 2 Wonomulyo. 

Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Selain mengadakan program pelatihan kreativitas limbah, Tim KKN FP UB juga memberikan edukasi mengenai “Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Ecobrick” pada hari Sabtu (20/07/24). Program ini dibawakan oleh Ajeng Nurbaini Febrianti sebagai solusi untuk mengatasi banyaknya limbah plastik di lingkungan sekitar sekolah. 

Ecobrick dikenalkan kepada siswa sebagai langkah kreatif untuk mengelola sampah agar lebih bernilai sekaligus mendidik siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 

Ecobrick adalah metode pengelolaan sampah plastik sederhana dengan cara mengisi botol plastik bekas menggunakan sampah plastik lainnya hingga padat dan nantinya dapat dibuat menjadi barang yang memiliki nilai guna lain, seperti meja, kursi, dan rak serbaguna.

 

Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Langkah awal yang dilakukan oleh Tim KKN FP UB adalah memberikan edukasi kepada siswa SDN 2 Wonomulyo tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik, menjelaskan dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan, serta memperkenalkan konsep ecobrick

Setelah mendapatkan pemahaman dasar tentang ecobrick, siswa diajak terlibat dalam pelatihan pembuatan ecobrick. Kegiatan berlangsung dengan tingginya partisipasi siswa, dilihat dari banyaknya siswa yang ingin menjawab pada saat sesi tanya jawab setelah pemaparan materi berlangsung.

Pengenalan konsep ecobrick juga didukung oleh guru di SDN 2 Wonomulyo yang turut merasa senang dengan adanya program ini. “Ide pengenalan ecobrick kepada siswa sangat cocok untuk diterapkan di SDN 2 Wonomulyo karena selaras dengan sekolah yang sudah Adiwiyata, sehingga masalah sampah plastik dapat teratasi dengan baik,” ujar Ibu Wiwid selaku guru kelas 5 SDN 2 Wonomulyo.

Tindak lanjut yang dilakukan setelah dilaksanakannya pemaparan konsep dan pembuatan ecobrick, Tim KKN FP UB mengajak siswa untuk merakit ecobrick menjadi rak serbaguna. Program kerja “Pelatihan Pembuatan Rak Serbaguna Berbahan Dasar Ecobrick,” dipandu oleh Lusi Zahwatul Umami. 

Kegiatan yang berlangsung diawali dengan membagi siswa menjadi 5 kelompok, dimana para siswa akan diarahkan untuk merangkai ecobrick dengan tripleks dan melukis rak yang sudah dibangun dengan kreativitas yang dimiliki siswa. 

Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Program kerja sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecobrick menuai respon positif dari siswa SDN 2 Wonomulyo. “Kegiatannya asik banget, soalnya Kakak KKN baik dan ramah, kami juga diajak untuk melukis dan merangkai ecobrick. Terima kasih sudah mendidik kami untuk mengelola sampah plastik,” ujar Aulia, siswa kelas 5.

Kegiatan pembuatan ecobrick menghasilkan barang yang memiliki nilai guna yaitu rak yang nantinya akan diisi buku di pojok baca kelas. Terciptanya rak buku ini diharapkan dapat menjadi awal generasi muda yang memiliki minat baca sehingga mampu meningkatkan mutu literasi Indonesia. 

“Program kerja ini menjadi solusi bagi permasalahan limbah plastik khususnya di lingkungan sekolah, hasil dari pengolahan limbah plastik dapat dimanfaatkan sebagai benda yang berguna dan dapat menambah nilai estetika," ujar Dr. Fitria Dina Riana, S.P., M.P. sebagai Dosen Pembimbing Lapang.

Deny Meitasari, S.P., M.Sc. sebagai Dosen Pembimbing Lapang juga menambahkan bahwa pengenalan pemilahan limbah kepada generasi muda merupakan awal yang baik menuju Indonesia cerdas karena mampu mengelompokkan sampah berdasarkan cara pengolahannya masing-masing. Pemanfaatan limbah utamanya anorganik seperti plastik dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta menjadi langkah penting menuju masa depan yang berkelanjutan. 

Andreas Billy Nugroho selaku Koordinator Desa juga menyampaikan bahwa “masyarakat utamanya generasi muda perlu menyadari dan memahami signifikansi daur ulang sebagai langkah awal menjaga kelestarian lingkungan. Pemanfaatan limbah plastik selain dapat menerapkan prinsip berkelanjutan, juga mampu meningkatkan kreativitas siswa. Adanya pelatihan pemanfaatan sederhana ini, siswa lebih mudah untuk menerima dan menerapkannya dalam rutinitas sehari-hari.” 

Pemanfaatan sampah plastik menjadi barang yang bernilai guna dan estetika seperti kreativitas kupu-kupu dan ecobrick, tidak hanya dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi kreatif dan inovatif dari pengolahan limbah. Melalui kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat, terutama anak-anak yang seharusnya diajarkan sejak dini, kita dapat mengubah sampah yang semula tidak berharga menjadi sumber daya yang bernilai guna bagi kehidupan dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Penulis: Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun