Oleh: Deky Waker
Pendampingan Mahasiswa Pegunungan Bintang Kota Studi Semarang, Salatiga, Jakarta, dan Bandung telah berhasil diselenggarakan pada tanggal 30 November dan 1 Desember 2024 di Griya Paseban, Semarang. Kegiatan ini mengusung tema yang sama dengan pendampingan lainnya, yaitu "Siapa yang menanam balawak akan menuai banyak". Tema ini bukan hanya sebuah pepatah, tetapi juga sebuah filosofi yang menuntun para mahasiswa untuk menyadari bahwa perjalanan mereka di Tanah Jawa bukanlah sekadar sebuah tantangan, melainkan sebuah kesempatan berharga untuk menanam benih-benih kesuksesan yang kelak akan mereka tuai.
Saat mahasiswa Pegunungan Bintang tiba di Jawa, mereka memulai sebuah perjalanan yang penuh tantangan dan kesulitan. Mereka datang dengan harapan untuk mengubah nasib, namun tentu saja jalan menuju perubahan itu tidaklah mudah. Seperti menanam balawak, yang memerlukan ketekunan, kesabaran, dan pengorbanan, mahasiswa ini harus menghadapi berbagai rintangan. Dari adaptasi dengan lingkungan yang baru, hingga perjuangan dalam menghadapi tuntutan akademik yang berat, semua itu adalah bagian dari proses panjang menuju kesuksesan.
Tema "menanam balawak" mengingatkan kita bahwa masa perkuliahan adalah waktu yang penuh dengan tantangan, namun juga penuh potensi. Ini adalah masa yang tidak bisa diabaikan dengan bersenang-senang saja. Para mahasiswa diharapkan tidak hanya fokus pada kesenangan sesaat, tetapi memanfaatkan waktu ini untuk belajar, bekerja keras, dan mempersiapkan masa depan mereka. Tentu, masa-masa ini adalah saat yang berat dan penuh dengan pengorbanan. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka akan merasakan hasil dari kerja keras dan pengorbanan yang mereka lakukan.
Setelah mereka menyelesaikan perjalanan ini, kelak mereka akan memasuki masa panen, dimana segala usaha dan pengorbanan yang mereka lakukan selama masa perkuliahan akan membuahkan hasil. Masa panen ini adalah saat di mana mereka dapat merasakan keberhasilan dari apa yang telah mereka tanam sebelumnya. Kesuksesan yang mereka capai tidak hanya menjadi milik mereka pribadi, tetapi juga merupakan kebanggaan bagi keluarga dan masyarakat Pegunungan Bintang yang telah mendukung mereka sepanjang perjalanan.
Pendampingan ini juga memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk selalu melihat kembali tujuan mereka datang ke Jawa. Ini adalah kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan menjadi individu yang lebih baik, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dan daerah asal mereka. Dengan semangat yang tinggi, mereka diingatkan bahwa setiap perjuangan yang berat pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan. Melalui pendampingan ini, diharapkan para mahasiswa Pegunungan Bintang tidak hanya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga memahami makna sejati dari perjuangan dan kerja keras.
Semoga semangat ini terus membara dalam diri setiap mahasiswa, dan mereka selalu ingat bahwa meskipun saat ini mereka sedang melalui masa-masa yang penuh tantangan, kelak mereka akan meraih masa depan yang gemilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H