Oi, Tahun 2021. Semoga kita bersua, ya. Karena hanya dengan Kuasa Tuhan, barulah kita bisa bertemu.Â
Tetapi, ngomong-ngomong, kau ini bakal seperti apa, ya?Â
Sebabnya, masih terjaga kesuciaan rahasia. Maka, aku pun bertanya-tanya. Apakah kau bakal berupa gulali di tangan seorang bocah? Atau, mungkinkah seperti balon hijau yang meletus di udara?Â
Ah, lagi-lagi, kehidupan ini memang sarat akan kejutan. Pada satu titik, tentu saja, segala ikhtiar kudu dibarengi pikiran positif pada Sang Pencipta.Â
Bersamamu nanti, semoga kuntum-kuntum harapan kami bermekaran. Wangi dan penuh warna-warni. Di mana sebelumnya, mendung kelabu yang dibawa pandemi sudah terlampau lama mengakrabi kami.Â
Bersamamu nanti, ada jarak yang harus ditebas. Kami kangen bertatap muka tanpa perantara. Keluarga, ibadah, sekolah, kerja, dan segala hal seperti saat kami dekat tanpa sekat.Â
Pandemi lekas pergi dari bumi Ibu Pertiwi. Dan negeri ini menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan yang datangnya bisa dari mana saja.Â
Terakhir, apa pun adanya engkau nanti, akan tetap kudekap dan kugenggam, sepanjang Tuhan mengizinkan udara mengisi paru-paruku. Aamiin...Â
31 Desember 2020Â
"Salam sehat, tetap semangat."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H