Mohon tunggu...
DK Putra
DK Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Katalis

mahakecil aku || setengah buih, separuh debu || buanglah sampah pada tempatnya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cintamu Selirih Daun Jatuh

30 Desember 2020   21:16 Diperbarui: 30 Desember 2020   21:25 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: pixabay.com)

Kasihmu udara hutan perawan. Getar rasa
pada mula hela nafas. Berkelindan
dengan urat nadiku. Jalin-menjalin
dalam jisimku. Dan di relung doaku,
masih namamu, yang berdegup lembut,
selembut kecupan cahaya pada batu. 

Seperti jua sehelai daun, yang luruh
menari-nari diusung angin. Tiada gaduh ketika
merebah di permukaan telaga. Riak lirih bunyi,
sebagaimana cintamu. Sarat keheningan.
Jatuh bersama ribuan sunyi, sewaktu
menyentuh jantungku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun