Mohon tunggu...
Deka Ritan
Deka Ritan Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Desain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemberdayaan Perempuan Bidang Sosial Budaya

5 Desember 2024   14:19 Diperbarui: 5 Desember 2024   14:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengarusutamaan Gender merupakan salah satu strategi utama yang diimplementasikan oleh pemerintah untuk menghapuskan diskriminasi gender. Dalam bidang sosial dan budaya, pengarusutamaan gender bertujuan untuk memastikan perempuan mendapatkan peran, posisi, dan partisipasi yang setara dengan laki-laki. DP3APPKB Kota Surabaya, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pemberdayaan perempuan, telah melakukan berbagai kegiatan berbasis daring melalui Zoom untuk mendukung penghapusan diskriminasi gender yang bertujuan untuk mencapai Kota Surabaya Layak Perempuan dan Anak.

Diskriminasi gender masih menjadi masalah signifikan yang memengaruhi banyak aspek kehidupan perempuan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi dalam pelestarian budaya. Dalam konteks sosial budaya, perempuan sering kali menghadapi stereotip yang membatasi peran mereka hanya pada lingkup domestik. Untuk itu, langkah-langkah strategis diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender. Memberikan perempuan akses yang sama dalam pengambilan keputusan di tingkat komunitas dan intuisi. Selain itu, mendukung pelibatan perempuan dalam pelestarian tradisi dan inovasi budaya.

Selain bertujuan menghapuskan diskriminasi gender, kegiatan ini juga menjadi ruang diskusi bagi perempuan untuk membahas cara menjalani peran sebagai wanita karier sekaligus anggota keluarga. Topik diskusi mencakup berbagai aspek, seperti etika berpakaian, cara berkomunikasi, pengelolaan pekerjaan, partisipasi dalam komunitas, manajemen waktu, hingga kepemimpinan.

Melalui kegiatan ini, perempuan didorong untuk memahami dan mengembangkan potensi mereka sebagai pemimpin serta berkontribusi dalam bidang politik dan pelestarian budaya. Pemberdayaan perempuan tidak hanya mendorong kemajuan masyarakat, tetapi juga menciptakan komunitas yang lebih kuat dan inklusif.

Mengingat di Indonesia, pandangan yang merendahkan kemampuan perempuan masih menjadi tantangan besar dalam mencapai kesetaraan gender. Stereotip gender yang menganggap perempuan kurang kompeten dibandingkan laki-laki sering kali membatasi mereka dalam mengembangkan diri, mengejar karier, dan membuat keputusan penting dalam hidup. Akibatnya, perempuan kerap terpinggirkan dari peluang-peluang besar di berbagai bidang, seperti pendidikan, pekerjaan, dan kepemimpinan. Pandangan semacam ini tidak hanya merugikan perempuan, tetapi juga menghambat potensi kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang kesetaraan gender dan memberikan ruang yang setara bagi perempuan untuk tumbuh dan berkontribusi dalam semua aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun