Sebuah Perjalanan
Udara segar dari Gunung Argopuro menyapa perjalanan saya menuju Dusun Mujan, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Jember. Mengendarai motor kesayangan, saya menikmati jalan menanjak dengan banyak tikungan. Lahan sawah berkontur miring di sepanjang jalan berpadu dengan aneka pepohonan menjadikan perjalanan sekira setengah jam dari kota Jember begitu menyenangkan.
Sebuah informasi dari status WA seorang sabahat tentang ritual Sandur yang akan dilaksanakan pada 19 Juli 2023, jam 07.00 WIB di pemakaman Mujan menggerakkan saya untuk melakukan perjalanan ini.Â
Sebenarnya, setahun yang lalu, sahabat yang bergiat di Alit Indonesia, sebuah yayasan yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat desa, sudah mengundang saya untuk mengadiri ritual ini. Sayang, jadwal Sandur tahun kemarin berbarengan dengan kegiatan  lain. Beruntung, untuk pelaksanaan ritual tahun ini yang bertepatan dengan libur Tahun Baru Hijriyah, saya sedang tidak ada kegiatan lain.
Setelah sempat tiga kali bertanya kepada warga, pada jam 07.30 saya sampai di pemakaman Mujan. Ketakutan bahwa saya akan terlambat menghadiri ritual tidak terbukti karena acara baru akan dimulai jam 09.00 WIB. Adapun jam 07.00 WIB sebagaimana tertera di poster digital ternyata digunakan warga untuk melakukan persiapan.Â
Menjelang Ritual
Di pemakaman tampak puluhan warga dan mahasiswa KKN dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Jember serta Universitas Airlangga menyiapkan kebutuhan seperti menggelar terpal dan tikar plastik. Beberapa lelaki setengah baya menyiapkan sesajen berupa bunga yang biasa digunakan untuk ziarah. Mereka meletakkannya di dekat buju'.Â
Tidak lama kemudian, warga perempuan yang mayoritas berseragam Fatayat NU bersama anak atau cucu mereka mulai berdatangan ke pemakaman. Mereka membawa makanan dan mengumpulkannya di area sekitar buju' (makam leluhur).Â