Bahkan, beberapa setelah tragedi tersebut, Zelensky secara provokatif mengatakan:
Rudal Rusia menghantam Polandia. Berapa kali Ukraina mengatakan bahwa negara teroris tidak akan terbatas pada negara kita?... Memukul wilayah NATO dengan rudal... ini adalah serangan rudal Rusia terhadap keamanan bersama! Ini adalah eskalasi yang sangat signifikan. Dibutuhkan tindakan. (Washington Post)Â
Provokasi yang ia lancarkan dengan mengatakan "dibutuhkan tindakan" secara terang-terangan menyarankan aksi balasan terhadap Rusia karena telah meluncurkan rudal ke Polandia, padahal tidak ada bukti atas tuduhan tersebut.Â
Rupa-rupanya, kelihaiannya sebagai mantan aktor televisi benar-benar ia manfaatkan untuk membuat berita yang bisa memicu eskalasi mengerikan.Â
Kepentingannya untuk menjaga posisinya dan Ukraina di mata internasional sebagai pihak teraniaya akibat serangan Rusia mendasari lahirnya bermacam pernyataan propaganda dan provokatif Zelensky.Â
Selain itu, terus menghadirkan wibawa sebagai presiden yang memperjuangkan kepentingan rakyat Ukraina mendorongnya untuk terus membuat wacana di media nasional dan internasional.Â
Maka, meskipun dengan begitu gegabah ia langsung menyambar hantaman rudal di Polandia sebagai mangsa empuk untuk menjatuhkan dan memperburuk nama Rusia, khususnya di mata negara-negara yang selama ini belum mengutuk tindakannya menyerang Ukraina.Â
Sayang seribu kali sayang, kali ini Presiden AS dan Sekretaris Jenderal NATO tidak gegabah menanggapi tragedi rudal di Polandia ini.Â
Joe Biden secara diplomatis mengatakan bahwa kemungkinan besar rudal tersebut tidak diluncurkan oleh militer Rusia (The Guardian). Pernyataan Biden ini tentu bisa memunculkan wacana negatif dan pukulan telak terhadap kegegabahan Zelensky.Â
Orang-orang yang mengikuti perkembangan perang Rusia-Ukraina pasti masih ingat bagaimana Zelensky berusaha mengobarkan propaganda yang tidak jarang penuh kebohongan demi mendapatkan simpati internasional. Meskipun masyarakat internasional mengetahui penderitaan yang dirasakan rakyat Ukraina, perilaku pemimpinnya tentu mengurangi simpati politik banyak pihak. Â
Kekhawatiran Global