Menimbang bermacam nilai unggul tersebut, sudah sepatutnya permainan rakyat dijadikan salah satu penanda komunitas Jambuan dalam gerak dinamis Kota Jember. Harapannya, anak-anak tetap memiliki rasa suka dan rasa memiliki terhadap gobak sodor yang memberikan banyak nilai unggul kepada generasi penerus.Â
ROKAT SUMBER: MENUMBUHKAN KESADARAN EKOLOGIS BERBASIS BUDAYA
Salah satu ciri Lingkungan Jambuan adakah keberadaan rumpun bambu atau yang dalam bahasa Madura disebut "papringan" ("barongan" dalam bahasa Jawa). Jenis bambu yang paling banyak adalah bambu petung dan ori. Keduanya merupakan jenis bambu yang laris di pasaran.Â
Selain untuk kebutuhan membangun rumah, keberadaan bambu juga sangat baik dalam menjamin keberadaan sumber air yang sangat vital bagi warga masyarakat. Dengan demikian, keberadaan rumpun bambu di Jambuan mutlak harus dipertahankan dan dilestarikan. Demikian pula keberadaan sumber air, harus dirawat.
Sebagai upaya untuk terus menumbuhkan kesadaran ekologis melalui jalan kebudayaan, warga masyarakat bersama panitia Purnama di Jambuan menyelenggarakan "Rokat Sumber". Ritual ini diikuti oleh para ibu Jambuan dan mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang sedang menempuh maksimal 20 SKS di Universitas Jember.Â
Program PMM diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dengan tujuan memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menempuh perkuliahan di luar kampus mereka. Untuk mereka yang sedang PMM di Universitas Jember berasal dari perguruan tinggi di luar Jawa. Untuk mahasiswa PMM, setiap akhir pekan, didampingi para dosen pendamping, mereka harus belajar kekayaan budaya  Jemberan.
"Rokat Sumber" merupakan ritual untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas melimpahnya air yang keluar dari sumber. Raya syukur tersebut diwujudkan dengan doa bersama sembari membawa sesajen lengkap sesuai kebutuhan. Mereka melaksanakannya di salah satu sumber air dekat pemukiman warga, di bawah rumpun bambu di tepi sungai.Â