Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Prepekan, Belanja Menjelang Lebaran dan Geliat Ekonomi Desa

1 Mei 2022   13:10 Diperbarui: 1 Mei 2022   15:52 1839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana tempat parkir di Pasar Sugio selama prepekan. Dokumentasi pribadi

Pendapatan mereka yang membaik seiring pulihnya kondisi dari Covid-19, bisa jadi mendorong mereka untuk berbelanja lebih di pasar ataupun tempa-tempat perbelanjaan di kota. Transaksi yang mereka lakukan akan memberi pemasukan tidak sedikit kepada para pedagang.  

Kawasan penjual daging di Pasar Sugio. Dokumentasi pribadi
Kawasan penjual daging di Pasar Sugio. Dokumentasi pribadi

Para pedagang di pasar pun bisa memberikan tambahan rezeki kepada buruh mereka. Apa yang tidak kalah penting adalah meningkatnya pendapatan daerah dari setiap transaksi ekonomi yang berlangsung. Itulah mengapa pemerintah kabupaten Lamongan selalu menyambut hangat kedatangan para penjual soto dan pecel lele.

Mata rantai ekonomi dari tradisi prepekan, lebih jauh lagi, menandakan dinamika ekonomi yang beranjak membaik setelah pulihnya masyarakat dari pandemi. Orang-orang tidak takut lagi untuk keluar rumah untuk bekerja ataupun melakukan aktivitas produktif lainnya. Ketika memiliki tabungan,  mereka pun tanpa takut dan ragu membelanjakannya untuk kebutuhan lebaran. 

Lalu-lintas finansial yang lahir dari tradisi prepekan, dengan demikian, menjadi indikator semakin baiknya pertumbuhan ekonomi secara regional dan nasional. 

Kontribusi pajak dari proses transaksi ekonomi bisa memperbesar pemasukan untuk pemerintah yang bisa berdampak positif terhadap ketahanan ekonomi nasional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun