Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matinya Bibir Lantang dan Suara-suara Suci

11 April 2022   12:50 Diperbarui: 18 April 2022   04:14 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pegunungan Hyang Argopuro. Dokumentasi pribadi

Dari mana datangnya suara-suara itu? Suara-suara mengabarkan kesucian terus dijaga. Suara-suara mendendangkan kepasrahan para insan.

Aku gelisah. Kita gelisah. Ingin sekali rasanya menggugat, tapi kuwalat adalah laknat. Kita berteriak sambil menutup telinga. Apalah daya, ribuan kalimat suci kembali menghantam. Selaput tipis keberanian mulai lebam.

Selalu saja Tuhan dikorbankan, disucikan, dihidupkan. Tapi hanya diucapkan dalam manisnya tangis. Hanya diwarnakan dalam hijaunya tembok. Dijadikan tumbal sebuah persekongkolan manis di ruang-ruang yang katanya akademis.

Suara-suara itukah yang mesti kita jadikan panutan? Kita ajarkan pada manusia-manusia pencari? Suara-suara itukah yang mesti kita nomorsatukan? Kita junjung setinggi langit mengalahkan otak sendiri?

Aku, kita, memang tak berdaya: tak kuasa melawan ribuan pepuji. Tapi bukan berarti harus diam, bukan berarti harus kalah. Kata-kata memang bukan pedang menghunus, tapi jiwa yang selalu menuntut merdeka; kesepakatan yang selalu bergerak menembus barikade malaikat yang dipaksa.

Jember, 29 November 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun