PROSESI SIRAMAN
Selain busana, prosesi ritual yang dilangsungkan dalam praktik-yang-dikesankan-sakral juga memunculkan kesan eksotis tersendiri. Kesan sakral itu dikonstruksi melalui beberapa tahapan ritual.Â
Pertama, kedatangan bupati/wakil bupati beserta jajaran pimpinan daerah disambut oleh para peserta ritual (waranggono dan pramugari) layaknya kedatangan raja. Seorang lelaki pembawa payung mengiringi si pimpinan. Sementara, di bagian belakang adalah barisan para calon waranggono yang akan diwisuda dan waranggono senior serta para pramugari. Penghadiran-kembali iring-iringan 'raja' menjadi makna visual yang dilekatkan dengan kesakralan.Â
Penghadiran kesenian lain, seperti kuda lumping dan campursari, dimaksudkan untuk lebih meramaikan ritual yang diselenggarakan oleh negara. Orientasi menjadikan acara ini sebagai atraksi wisata menjadi alasan utama untuk menghadirkan kesenian-kesenian lokal lain. Hal itu bisa dipahami karena kalau hanya acara ritual siraman, maka agenda wisata tetap Pemkab Tuban ini akan terkesan kurang ramai.Â
Paling tidak, sembari menunggu ritual siraman, penonton yang sebagian besar wisatawan lokal bisa menikmati atraksi-atraksi kesenian yang bersifat menghibur. Selain itu, tambahan pagelaran ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan kekayaan budaya lokal yang masih hidup di tengah-tengah masyarakat Tuban.
Tahapan ritual berikutnya adalah pemberian air untuk siraman yang diberikan oleh pimpinan daerah kepada perwakilan calon waranggono. Air untuk siraman ditaruh di dalam wadah gerabah, tidak lupa diberikan kembang aneka warna. Penghadiran kembang aneka warna memang berkaitan erat dengan ritual dalam tradisi Jawa yang dimaksudkan sebagai pelajaran bagi para pesinden bahwa mereka akan menghadapi bermacam keadaan dan tantangan dalam menjalani profesi tersebut.Â
Setelah itu, semua peserta beriringan menuju Sendang. Para calon waranggono mengenakan gaun yang terkesan glamor. Ini merupakan upaya untuk memperindah ritual dengan kesan modern. Bagaimanapun juga, ritual harus tampak mewah dan megah agar agar tampak indah untuk kepentingan publikasi dan promosi.Â