Selain itu, sampah organik dari dapur bisa dibuang atau dipendam di tanah karena sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah yang berdampak positif bagi pertumbuhan tanaman.
Tanaman pangan seperti aneka talas, suweg (sejenis porang, tetapi langsung bisa dimasak), singkong, okra, jahe, kunci, pandan wangi, kelor, cabe, dan kunir menjadi pilihan karena mudah tumbuh.Â
Perawatan mereka juga relatif tidak susah, cukup disiram air sesuai kebutuhan dan diberikan pupuk kompos dari sampah organik dapur.Â
Bibit suweg yang berupa umbi kecil tumbuh menjadi batang yang cepat meninggi karena kondisi tanah yang sering disiram. Talas pun tumbuh dengan baik. Begitupula dengan jahe, kunir, dan kunci.Â
Semua itu mengindikasikan bahwa usaha untuk menyuburkan tanah dengan kompos dan bermacam sampah organik dari dapur membuahkan hasil. Tidak perlu pupuk kimia atau pupuk organik buatan pabrik. Dengan biaya sangat murah, tanah pekarangan bisa menumbuhkan aneka tanaman.
Menanam labu membutuhkan kesabaran karena mudah sekali berbunga, tetapi sebagian besar bunga jantan yang tidak bisa menjadi bakal buah.
Pada awal tahun ini, bunga betina berkenan hadir. Bunga betina itu menjadi bakal buah yang dengan cepat membesar menjadi buah. Menyaksikan buah labu membesar dengan cepat dalam hitungan minggu, kebahagiaan dalam batin semakin melimpah.Â