Dalam beberapa minggu terakhir nama Pulau Ular (Zmiinyi Ostriv/Snake Island) Ukraina, menjadi tenar di media online dan media sosial. Pulau berbatu dan terisolasi tersebut merupakan batas luar perairan Ukraina serta berperan strategis di Laut Hitam karena menghubungkan jalur pelayaran ke kota-kota penting.
Apa yang menjadikan pulau ini terkenal adalah berita tentang tewasnya 13 tentara Ukraina penjaga perbatasan pada 24 Februari 2022 ketika tentara Rusia mengambil-alih pulau yang berbatasan dengan Rumania tersebut.
PERJUANGAN & KEMATIAN HEROIK
Berita yang dikatakan berasal dari potongan rekaman audio tentara Ukraina, pertama kali disebarluaskan oleh Ukrayinska Pravda, situs berita resmi Ukraina pada 24 Februari 2022 melalui saluran media sosial seperti Youtube serta menyebarluas melalui Twitter. Jutaan pengguna internet telah mengakses informasi tersebut.
Banyak media Barat dalam platform online seperti The Washington Post, BBC, Global News, CNN Digital, CBC, CTV, The Sydney Morning Herald, The Irish Sun, dan yang lain, memberitakan tragedi tersebut pada 25 Februari 2022 dengan merujuk sumber resmi Ukraina dan mengabaikan pernyataan Rusia yang mengatakan tidak ada korban jiwa.
Penyebarluasan berita menyedihkan itu ditambahi dengan transkripsi percakapan antara tentara Ukraina dan Rusia. Tentu saja, itu memberi kesan dramatis dan tragis, sehingga pembaca diharapkan bersimpati kepada perjuangan sampai titik darah penghabisan tentara Ukraina demi mempertahakan batas negaranya.
BBC, media resmi pemerintah Inggris, meskipun sejak awal mengatakan informasi itu berasal dari rekaman audio yang "belum terverifikasi", tetap menyuguhkannya. Â Â
"Ini adalah kapal perang Rusia. Kami sarankan Anda meletakkan senjata dan menyerah untuk menghindari pertumpahan darah dan korban yang tidak perlu. Jika tidak, Anda akan dibom." (BBC)
Menanggapi tawaran tersebut, lanjut BBC, seorang tentara Ukraina mengatakan "Kapal Perang Rusia, persetan denganmu". Pernyataan menggunakan idiom yang sangat umum ini menandakan bahwa para prajurit dengan gagah berani memilih untuk menantang dan mempertahankan wilayah, meskipun harus mati.
Lebih jauh lagi, perkataan tentara Ukraina "persetan denganmu" ("go fuck yourself" yang bermakna serupa dengan "go to hell" dalam bahasa Inggris atau "dancuk/jancuk" dalam ungkapan Arek/Suroboyan) merepresentasikan ketidaktakutan bangsa Ukraina terhadap tindakan Rusia yang oleh banyak media Barat dilabeli dengan "ekspansi" atau "serangan".
Tersebarluasnya berita tersebut ke ruang global menguntungkan kepentingan citra internasional Ukraina yang harus menghadapi beruang tidur yang telah bangun, Rusia. Tentu, mereka berharap dengan penyebarluasan berita ini masyarakat internasional akan mengutuk tindakan militer Rusia.