Untuk beberapa saat lamanya, saya dan kawan-kawan hanya bisa diam, terpesona oleh apa yang kami jumpai. Sebuah telaga kecil yang begitu indah, dengan warna air yang memantulkan hijau dedaunan dari pohon-pohon besar, menyambut kami bersama kicau bermacam burung yang menawarkan orkestra.
Rasanya, kami masih belum percaya, di tengah hutan Meru Betiri terdapat tempat yang begitu indah. Bening air. Rindang pohon. Kicauan bermacam burung. Gemericik suara air dari sumber. Suara angin. Langit biru. Semua menghadirkan komposisi semesta yang bersenandung indah.Â
Misalnya, menurunkan status sebuah kawasan hutan dari kawasan yang tidak boleh dieksploitasi menjadi kawasan yang memungkinkan dieskploitasi. Ataupun, membuat aturan baru yang memungkinkan eksploitasi pertambangan di kawasan hutan yang dilindungi.Â
Mungkin mereka yang memberikan izin tidak tahu cara menghayati keindahan sempurna alam yang bisa dinikmati manusia. Mungkin mereka terlalu rakus sehingga tidak mau tahu bahwa ada kehidupan dan kesempurnaan ciptaan Tuhan Yang Mahapengasih yang dititipkan ke dalam ekosistem hutan. Yang pasti, banyak hutan indah yang memiliki fungsi ekologis harus rusak dan hancur demi ambisi penambahan penghasilan nasional.Â
Kita bisa belajar dari penurunan status hutan lindung Tumpang Pitu Banyuwangi menjadi hutan produksi sehingga pemodal besar bisa secara leluasa menghancurkan hutan demi mengeruk emas di dalamnya.
Maka, mempertahankan Taman Nasional Meru Betiri memang membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat di kawasan pinggir hutan. Mereka perlu diajak untuk menjaga bersama kelestarian hutan agar mendapatkan manfaat ekonomi.Â
Mengelola Sahjan sebagai destinasi wisata merupakan usaha untuk melibatkan warga dalam pengelolaannya agar mereka bisa ikut menikmati keuntungan. Dengan begitu pula, warga akan memiliki tanggung jawab untuk memelihara kawasan Sahjan dan Meru Betiri.Â
Sebenarnya pihak Taman Nasional membuka tempat ini untuk umum, tetapi tidak membuat akses untuk mobil. Pilihan yang tepat tentunya. Jadinya, ya hanya bisa diakses dengan motor atau jalan kaki.Â