Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Singo Kencono Putro, Kaum Muda, dan Pengembangan Seni Jaranan di Jember

29 Oktober 2021   19:09 Diperbarui: 30 Oktober 2021   16:16 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tidak mungkin menolak masuknya budaya asing ke masyarakat Jember. Apalagi globalisasi dan teknologi internet sudah menjadi kenyataan sehari-hari. Namun, itu semua tidak harus menjadikan kita surut dalam upaya pemajuan kebudayaan bangsa. 

Selagi masih ada kecintaan, kemauan, dan kekuatan untuk menegosiasikan dan menghadirkan keragaman budaya lokal, pasti akan ada jalan, meskipun tidak mudah. Kaum muda adalah koentji untuk terus melakukan aktivitas budaya. Mereka adalah energi besar yang bisa diperkuat untuk terlibat dalam gerakan budaya yang sesungguhnya, bukan hanya program seremonial yang tidak jelas jluntrungnya. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kita patut belajar dari Kelompok Jaranan Singo Kencono Putro (SKP) yang bermarkas di kawasan Nusa Indah (Kreongan) Jember, Jawa Timur ini. SKP merangkul kaum muda untuk diajak berlatih secara rutin. Dalam proses latihan mereka menerapkan prinsip belajar secara santai tapi serius. 

Semangat kekeluargaan dan gotong royong menjadi jiwa bersama bagi semua anggota dan pengurus. Kehadiran kaum muda ini tentu menjadi kekuatan besar yang menyisakan harapan pelestarian dan pengembangan seni dan budaya lokal Jemberan yang sangat beragam. Ketika dinas-dinas terkait tidak jelas kontribusinya, para seniman muda ini sudah bergerak dengan nyata, tanpa basa-basi.

Tentu bukan pekerjaan mudah untuk merangkul kalangan milenial agar mau bergabung dalam jaranan. Mereka adalah generasi yang sudah terbiasa dengan hingar-bingar jagat hiburan modern. Namun, dengan ketelatenan dan kesabaran, mereka mau berlatih bersama. Pengalaman pentas bersama menjadi kebahagiaan yang luar biasa. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pentas dalam rangka hajatan ataupun peringatan hari besar nasional semakin mempererat solidaritas dan kebersamaan mereka. Itulah mengapa, sebisa mungkin setiap pertunjukan, kelompok ini mengajak serta para anggota mudanya.

Apa yang patut diapresiasi adalah kecakapan para seniman muda dalam membina relasi dan kerjasama dengan kelompok jaranan atau paguyuban kesenian lainnya, baik di Jember maupun di Jawa Timur. Upaya memperluas jejaring ini sangat bagus karena selain bisa menambah kawan seperjuangan, para seniman jaranan juga mengasah kreativitas dan kelompok lain. Selain itu, kerjasama dengan kelompok seni lain bisa memperbesar energi perjuangan untuk terus memajukan budaya lokal.

Selain itu, para pengelola KSP juga sadar akan pentingnya dunia Internet dalam penyebarluasan informasi terkait organisasi dan pertunjukan. Kelompok ini memiliki FB, Grup FB, dan aktif di Youtube untuk mengabarkan kepada publik terkait aktivitas mereka. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Media baru seperti FB dan Youtube yang cukup mudah diakses dan dikelola berperan penting untuk memperkenalkan keunikan estetika dan gaya pertunjukan SKP kepada publik. Harapannya, publik yang menonton melalui media baru akan tertarik dan mau nanggap mereka. Lebih dari itu, akun Youtube yang dikelola dengan baik bisa menghasilkan rezeki ekonomi.

Banyak pihak yang mengkhawatirkan punahnya kesenian rakyat di tengah-tengah perkembangan budaya digital. Banyak aparatus pemerintah yang berkampanye tentang pentignya budaya lokal. Namun, memelihara kekhawatiran dan memperbanyak kampanye tidak akan menyelesaikan masalah kalau tidak ada kebijakan yang berpihak kepada seniman dan komunitas. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Setidaknya, kaum muda SKP menunjukkan nyali untuk bergerak dalam kerja-kerja pelestarian dan pengembangan kesenian jaranan di Jember. Kepada mereka dan para seniman jaranan lainnya, sudah sepatutnya pemerintah belajar bagaimana memajukan budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun